Suara.com - Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Jember yang sempat bikin panik warga langsung direspons cepat oleh Bupati Jember, Muhammad Fawait. Saat menghadiri acara Bunga Desaku di Kecamatan Ambulu, Minggu (27/7/2025), Gus Fawait memastikan bahwa dirinya sudah berkoordinasi dengan Pertamina untuk mengalihkan suplai BBM dari jalur Malang dan Surabaya.
Langkah ini diambil menyusul penutupan sementara jalur Gumitir yang selama ini menjadi akses utama distribusi BBM dari Terminal Banyuwangi. Penutupan jalur tersebut karena perbaikan teknis membuat pengiriman BBM tersendat sejak Kamis (24/7), terutama ke wilayah timur dan selatan Jember.
“Kami langsung komunikasi dengan Pertamina. Saya minta agar distribusi dialihkan dari jalur Malang dan Surabaya. Hari ini sudah mulai masuk, insya Allah dua hari ke depan semuanya kembali normal,” ujar Fawait di hadapan warga Ambulu.
Pemkab Jember juga telah menurunkan tim dari Dinas Perhubungan dan Satpol PP untuk memantau jalannya distribusi dan mencegah adanya penimbunan di lapangan. Bupati pun mengimbau warga agar tetap tenang dan tidak memborong BBM secara berlebihan.
“Saya mohon masyarakat tidak panik. Gunakan BBM seperlunya. Jangan sampai menimbun karena suplai akan terus berjalan,” tegasnya.
Warga yang sebelumnya sempat mengantre panjang di SPBU pun mulai merasa lega. Salah satunya Mohammad Kesan (41), warga Ambulu, yang sejak Sabtu malam harus mengantre hampir dua jam demi mendapatkan Pertalite.
“Waktu dengar jalan Gumitir ditutup, saya langsung kepikiran, wah ini pasti susah cari bensin. Tapi tadi dengar langsung dari Pak Bupati, saya lega. Beliau sigap, langsung tanggap,” kata Mohammad kepada Suara.com usai acara Bunga Desaku.
Sebelumnya, antrean panjang sempat terjadi di sejumlah SPBU seperti di Silo, Mayang, Puger, dan Ambulu. Warga bahkan ada yang membeli dalam jeriken karena takut stok habis. Namun sejak distribusi mulai dialihkan, kondisi perlahan membaik meski pasokan masih berlangsung bertahap.
Pertamina pun telah menyesuaikan rute distribusi dan menambah armada dari depo Malang dan Surabaya. Situasi ini sekaligus menjadi alarm penting bagi pemerintah daerah untuk menyiapkan jalur alternatif dan buffer stock BBM di wilayah-wilayah rawan akses seperti Jember selatan.
Baca Juga: Disebut Nikahi Kerabat Sultan Malaysia, MAKI sarankan Siapkan 2 'Jebakan' Pulangkan Riza Chalid
Fawait menambahkan, ke depan pihaknya akan mengevaluasi skema distribusi logistik energi agar lebih tahan gangguan. “Kami ingin ada sistem yang lebih siap kalau akses utama terganggu. Ini bukan soal BBM saja, tapi soal kepercayaan masyarakat terhadap negara hadir saat darurat,” ucapnya. ***