Bahkan, tubuh Brando hampir saja jatuh dari atas panggung. Meski begitu, ada seorang petugas satgas yang mencegah hal tersebut terjadi.
Brando kemudian sempat mendapat pertolongan pertama dari kader PDIP lainnya. Tak lama berselang, petugas medis kemudian mengambil alih tugas tersebut dan langsung membawa Brando ke Rumah Sakit Columbia Asia, Pulo Gadung, Jakarta Timur.

"Mari kita doakan yang terbaik bagi Brando," katanya di lokasi.
Setelahnya, saat Gubernur Jakarta, Pramono Anung memberikan sambutannya, ia menyampaikan kabar duka.
“Dalam kesempatan ini, saya ingin mengucapkan duka yang mendalam. Innalillahi wainailahi rajiun. Sahabat kita, teman kita. Ketua panitia kita, yang kita saksikan bersama-sama dalam memberikan sambutan. Saya baru mendapatkan kabar. Kalau sahabat kita Brando meninggal dunia,” kata Pramono.
Pramono nyaris meneteskan air mata saat menyampaikan berita ini. Wajahnya tampak berat menahan kesedihan.
Ia mengaku hampir tidak percaya atas kabar tersebut, mengingat beberapa saat sebelumnya Brando masih berdiri tegap memberikan sambutan di panggung.
“Saudara kita Brando merupakan contoh bagi kita semua. Bekerja sampai dengan akhir hayatnya. Brando, terima kasih. Selamat jalan Brando,” ujar Pramono, disambut isak haru dari sejumlah peserta acara.
Brando Susanto wafat di usia 48 tahun. Sosoknya dikenal luas di kalangan legislatif dan aktivis partai sebagai pribadi yang hangat, pekerja keras, dan berdedikasi tinggi.
Baca Juga: Pramono Anung Tiba di Rumah Duka St Carolus, Tangis Keluarga Brando Susanto Pecah
Dalam keseharian di DPRD Jakarta, Brando bertugas di Komisi C yang membidangi keuangan, perencanaan pembangunan, serta aset daerah.
Sebagai legislator dari Fraksi PDI Perjuangan, Brando telah banyak terlibat dalam pengawasan penggunaan anggaran daerah, termasuk memperjuangkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan publik.
Tak hanya di parlemen daerah, Brando juga aktif dalam berbagai kegiatan kepartaian, termasuk menjadi ketua panitia halal bihalal PDI Perjuangan Jakarta tahun ini.