Unggahan tentang kebijakan ini di media sosial memancing reaksi beragam. Sebagian besar warganet mendukung langkah Dedi Mulyadi sebagai bentuk gebrakan nyata untuk mengendalikan ledakan penduduk dan memutus rantai kemiskinan.
Salah satu komentar di Instagram @nyinyir_update_official menyebutkan, “SDM rendah pasti keberatan karena mereka berpegang teguh pada kalimat; banyak anak banyak rezeki. Padahal zaman sekarang cari kerja susah, biaya hidup mahal.”
Ada juga yang menyoroti bahwa selama ini perempuan terlalu dibebani urusan KB. “Sudah haid, hamil, melahirkan, dan disuruh KB juga. Harusnya laki-laki yang bertanggung jawab,” tulis akun lainnya.
Langkah Dedi Mulyadi ini mungkin akan memicu banyak perdebatan, tapi satu hal yang pasti, ia ingin menanamkan kesadaran bahwa perencanaan keluarga adalah langkah penting untuk masa depan yang lebih baik. Bukan cuma buat keluarga itu sendiri, tapi juga buat Indonesia.