Suara.com - Ketegangan memuncak di Desa Betung Bedarah Barat, Kecamatan Tebo Ilir, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, saat bentrokan hebat terjadi antara kelompok masyarakat Suku Anak Dalam (SAD) dan pihak keamanan sebuah perusahaan sawit pada Selasa, 29 April 2025.
Insiden yang berlangsung di sekitar jembatan Sungai Kemang itu berujung tragis dengan tewasnya satu anggota SAD, memunculkan duka mendalam dan memantik keprihatinan berbagai pihak.
Bentrokan ini diduga dipicu oleh konflik lama yang berakar pada persoalan agraria dan hak atas lahan, yang kali ini meledak akibat tudingan pencurian buah sawit oleh warga SAD.
Ketegangan antara masyarakat adat dan pihak perusahaan sebenarnya telah lama mengendap, namun baru kali ini mencapai titik darah.
Suasana di lokasi kejadian sempat mencekam, dengan aparat keamanan dikerahkan untuk meredam situasi agar tidak semakin meluas.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa konflik lahan dan relasi antara masyarakat adat dengan pemilik modal masih menyimpan bara yang bisa kapan saja menyala.
Pemerintah daerah pun turun tangan, berjanji akan menyelesaikan masalah ini secara adil dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk tokoh adat dan lembaga hukum, agar insiden serupa tak kembali terulang.
Pasca kejadian, aparat dari Polres Tebo bergerak cepat dengan melakukan penyelidikan di lokasi.
Hasilnya, dua orang anggota sekuriti perusahaan telah ditetapkan sebagai tersangka dan kini menjalani proses hukum lebih lanjut.
Baca Juga: Rasa Tak Bohong: Pempek Uduy, Sensasi Kuliner yang Wajib Dicoba di Jambi
Keduanya diduga kuat terlibat dalam tindak kekerasan yang menyebabkan kematian salah satu warga SAD.