Selain itu, kata dia, telah terjadi aksi kekerasan saat hendak memanen hasil sawit.
”Jadi setiap kami mau memanen, saya sempat dipukul secara langsung. Diancam oleh preman-preman, dan mereka melakukan penguasaan ini ilegal pak,” katanya.
Sahroni kemudian memberikan responsnya lagi. Ia mengapresiasi jika pihak PT IMP tak melakukan perlawanan balik. Padahal kalau mau, kata dia, pihak PT bisa menyewa preman.
“Kamu sewa preman, ini preman lagi banyak sekarang, sewa preman untuk dampingi kamu, preman lagi banyak sekarang?,” kelakar Sahroni.
“Kami tidak mau pimpinan untuk melawan hukum,” jawab kuasa hukum PT IMP.
Sahroni kemudian menyambut positif jawaban pihak Kuasa Hukum PT IMP.
“Bagus karena premanisme kita mau diberantas. Kalau tadi pagi Pak Menko Polkam mau berantas premanisme, kita tunggu benarkah premanisme mau diberantas oleh Menko Polkam,” kata Sahroni menimpali lagi.