Menteri Pigai Usul Siswa Kirim ke Barak Jadi Pendidikan Nasional, DPR Buka Suara

Jum'at, 09 Mei 2025 | 21:34 WIB
Menteri Pigai Usul Siswa Kirim ke Barak Jadi Pendidikan Nasional, DPR Buka Suara
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersama dengan Menteri HAM Natalius Pigai saat konferensi pers di Kantor Kementerian HAM, Jakarta, Kamis (8/5/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani, menilai, soal usulan Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai untuk menjadikan program pelatihan siswa di barak militer sebagai kebijakan nasional, harus dikaji mendalam terlebih dahulu.

"Sebenarnya, kami pada dasarnya mendukung segala bentuk inovasi pendidikan yang bertujuan membentuk karakter pelajar yang disiplin, tangguh, dan berjiwa kebangsaan. Namun, pendekatan seperti model pendidikan di barak harus dikaji lebih dalam," kata Lalu kepada wartawan, Jumat (9/5/2025).

"Baik dari segi efektivitas, kesiapan infrastruktur, hingga kesesuaian dengan prinsip pendidikan nasional yang humanis dan inklusif," sambungnya.

Menurutnya, pendidikan karakter memang sangat dibutuhkan di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi kirim remaja bermasalah ke barak militer (Instagram.com)
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi kirim remaja bermasalah ke barak militer (Instagram.com)

Namun, ia mengingatkan, jika masing-masing anak pasti punya karakter yang berbeda-beda.

"Anak-anak datang dari latar belakang dan kondisi psikologis yang berbeda, sehingga pendekatan keras dan militeristik bisa menjadi kontra-produktif jika tidak disesuaikan dengan usia dan tahap perkembangan mereka," ujarnya.

Dengan begitu, kata dia, pendidikan di barak bisa saja menjadi salah satu alternatif program penguatan karakter, tetapi perlu dijalankan secara terbatas, bertahap, dan berbasis pada evaluasi ilmiah.

"Kami justru mendorong, agar program seperti ini jika memang hendak diujicobakan, harus melibatkan para ahli pendidikan, psikolog anak, serta tokoh masyarakat," katanya.

"Yang paling penting adalah memastikan bahwa setiap kebijakan pendidikan tetap berpijak pada nilai-nilai Pancasila, demokrasi, dan perlindungan hak anak," sambungnya.

Baca Juga: Tipis Peluang Pemakzulan Gibran Bisa Terjadi, DPR Cenderung Bela Pemerintah

Sebelumnya, Menteri HAM Natalius Pigai mengaku mendukung kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk mengirim anak-anak yang dianggap nakal menjalani pendidikan di barak militer tidak melanggar HAM.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI