Menteri Pigai Usul Siswa Kirim ke Barak Jadi Pendidikan Nasional, DPR Buka Suara

Jum'at, 09 Mei 2025 | 21:34 WIB
Menteri Pigai Usul Siswa Kirim ke Barak Jadi Pendidikan Nasional, DPR Buka Suara
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersama dengan Menteri HAM Natalius Pigai saat konferensi pers di Kantor Kementerian HAM, Jakarta, Kamis (8/5/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

“Ini bagus, idenya bagus, supaya apa? Untuk ke depan, kita kan 10 tahun ke depan itu 2025-2035 itu kita harus go internasional,” kata Pigai.

Kak Seto Soal Siswa Kirim ke Barak

Pemerhati anak Seto Mulyadi alias Kak Seto beri komentar soal fenomena di media sosial yang menunjukan anak-anak takut dijemput oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi jika tidak patuh dengan orang tua.

Ketakutan itu muncul usai anak ditunjukkan video Dedi Mulyadi yang memperingatkan akan membawa anak ke barak militer bila bersikap nakal. Kak Seto menegaskan bahwa fenomena itu seharusnya tidak boleh terjadi.

"Menurut saya tidak benar. Karena bagaimana juga kan mendidik itu bukan membidik, mengajar bukan menghajar,"

Sekitar 30 orang siswa dari 8 SMP di Cianjur, Jawa Barat, mendapat pembinaan di barak selama dua pekan ke depan, Selasa, 6/5/2025. ANTARA/Ahmad Fikri.
Sekitar 30 orang siswa dari 8 SMP di Cianjur, Jawa Barat, mendapat pembinaan di barak selama dua pekan ke depan, Selasa, 6/5/2025. ANTARA/Ahmad Fikri.

"Jadi tidak dengan cara kekerasan, tidak dengan ancaman. Dan pendidikan itu maknanya menumbuhkan potensi anak. Menumbuhkan potensi anak yang saling berbeda," kata Kak Seto kepada Suara.com saat dihubungi pada Jumat (9/5/2025).

Kak Seto menekankan bahwa pendekatan kekerasan atau menakut-nakuti anak justru bisa berdampak buruk pada tumbuh kembang psikologis anak. Alih-alih menjadi disiplin, anak justru berpotensi mengalami trauma dan menarik diri dari lingkungan sosial.

"Jangan sampai pendidikan itu ada unsur paksaan, ancaman, seolah anak hanya robot saja. Anak adalah subyek yang mempunyai potensi yang akan berkembang," ujarnya.

Kak Seto juga mengingatkan pentingnya peran orang tua sebagai pendidik utama dalam keluarga. Pendidikan yang paling berpengaruh justru terjadi di rumah, bukan hanya di sekolah. Dengan menjadi sahabat anak, orang tua bisa menciptakan ruang yang aman dan penuh kasih, sehingga anak tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan sehat secara emosional.

Baca Juga: Tipis Peluang Pemakzulan Gibran Bisa Terjadi, DPR Cenderung Bela Pemerintah

"Tidak dengan cara kekerasan. Dengan cara kekerasan anak justru akan lari antara fight atau flight," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI