Dalam kesempatan itu, dia mengimbau kepada masyarakat untuk segera melapor kepada petugas bila menemukan aksi-aksi premanisme, pemalakan atau meminta minta sesuatu dengan paksa, baik oleh orang lain maupun ormas.
"Jika ada laporan, maka akan kami akan tindaklanjuti," tutur Fuady.
Kemudian di Jakarta Barat sebanyak 734 personel gabungan Polri, TNI dan Satpol PP dikerahkan untuk memberantas premanisme pada Selasa malam.
Kabag Ops Polda Metro Jaya Kombes Pol I Ketut Gede Wijatmika menyebut sebanyak 200 personel diturunkan secara tertutup dan 534 dikerahkan secara terbuka.
"Personel 534, itu yang terbuka. Jadi, yang tertutup itu 200, dengan sasaran tindakan premanisme yang meresahkan masyarakat," kata Ketut dalam Apel Operasi Berantas Jaya 2025 di Kembangan, Jakarta Barat, Selasa malam.
Dia mengaku telah menentukan lima titik di wilayah Jakarta Barat, terutama Kembangan yang akan digerebek oleh personel gabungan.
"Kita tahu ada isu-isu yang berkembang, yaitu gangguan premanisme. Negara harus hadir di tengah masyarakat. Pada kesempatan kali ini, kita akan bagi (personel) ke beberapa titik," ujarnya.
Operasi itu digelar untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat di tengah banyaknya aksi premanisme.
"Sesuai arahan Bapak Presiden dan Kapolri dan Panglima TNI, kita harus menghadirkan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat," ucapnya.
Baca Juga: Prabowo Resah dan Gelisah, Aksi Ormas Preman Mulai Ganggu Iklim Investasi RI
Sementara itu, Kabagops Polres Jakbar AKBP Tri Bayu Nugraha menyebut ada lima titik yang disasar dalam operasi pemberantasan premanisme malam ini.