Soal Kans Jokowi Jadi Ketum PSI, Golkar Ogah Kecewa: Kita Sudah Belajar Realitas Politik yang Ada

Sabtu, 17 Mei 2025 | 19:04 WIB
Soal Kans Jokowi Jadi Ketum PSI, Golkar Ogah Kecewa: Kita Sudah Belajar Realitas Politik yang Ada
Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi. [Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Idrus Marham, mengaku pihaknya tak akan kecewa jika Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi maju sebagai calon ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Diketahui, sempat beberapa waktu lalu Jokowi bahkan dengan putranya Gibran Rakabuming Raka selalu dikait-kaitkan akan bergabung dengan Golkar, namun urung terlaksana hingga sekarang.

"Jadi tidak bisa kita mengatakan ada kecewa atau tidak tetapi kita belajar dan Golkar sudah belajar memahami dan menerima realitas politik yang ada," kata Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Sabtu (17/5/2025).

Ia mengatakan, kalau Jokowi ingin menjadi calon ketua umum PSI, maka hal itu sebagai hak pribadi.

"Jadi persoalan itu kan masalah hak pribadi dan partai Golkar ini sebagai partai terbuka milik rakyat, go public itu nggak ada pemilik-pemilik saham yang mayoritas. semua sama ya," ujarnya.

"Pak Bahlil dari Papua bisa jadi ketua umum ya saya dari Sulawesi jauh dari Pelosok bisa sekjen 8 tahun. Jadi nggak ada masalah semua," sambungnya.

Di sisi lain, Idrus percaya jika Jokowi sudah berpengalaman sebagai mantan presiden.

Untuk itu, ia enggan menberikan masukan atau apa pun jika Jokowi memilih maju sebagai calon ketua umum PSI.

"Saya punya keyakinan beliau jadi jangan kita ajarin presiden lah mantan presiden maksud saya Pak Jokowi. karena beliau faktanya 10 tahun memimpin bangsa Indonesia dan tentu wawasan politiknya dan pikiran-pikiran politiknya kemudian semangat di dalam membangun bangsa melalui partai politik juga pasti beliau jauh lebih paham daripada kita," katanya.

Baca Juga: Jokowi Ngaku Ogah Kalah jika Nyalon Ketum PSI, Analis: Cuma Basa-basi Politik Saja!

"Jadi kita jangan ajarin jadi kalau ada sarannya, nggak ada saran. Ya tergantung," Idrus menambahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI