Suara.com - Kementerian Sosial (Kemensos) menyampaikan bahwa sudah ada lebih dari 7 ribu calon peserta didik yang telah mendaftar di Sekolah Rakyat.
Pengumuman calon peserta didik yang telah ditetapkan akan dilakukan pada hari ini Senin (19/5/2025.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Agus Zainal Arifin dalam Rapat Panja Pendidikan di Daerah 3T dan Daerah Marjinal Komisi X DPR RI di Komplek Parlemen, Senayan, Senin 19 Mei 2025.
Ia menyampaikan, pembukaan pendaftaran peserta didik Sekolah Rakyat telah ditutup pada 16 Mei 2025.
Mrnurutnya, sudah ada lebih dari 7 ribu calon peserta didik mendaftar ke Sekolah Rakyat.
"Penerimaan peserta didik baru sudah dimulai dan sebetulnya hari ini sudah ditutup, ini sudah mencapai 7 ribu sekian," katanya.
Selanjutnya, kata dia, kepala daerah akan menetapkan calon peserta didik dan hasilnya akan diumumkan hari ini.
"Nanti tanggal 21 Mei akan dilaksanakan tes kesehatan kemudian ada home visit dan wawancara," ujarnya.
Zainal mengungkapkan, home visit akan dilakukan oleh satu tim yang terdiri dari Kemensos, BPS hingga Kemendikdasmen.
Baca Juga: Klaim Mulai Beroperasi Juli Ini, Kemensos Sebut Target Prabowo Bangun 200 Sekolah Rakyat
Dengan sasaran peserta didik di Sekolah Rakyat harus dari golongan desil satu.
"Kemudian pada saat wawancara nanti juga akan dipastikan mereka dapat menempuh pendidikan ini karena mereka harus izin dari orang tuanya masing-masing untuk tinggal di asrama, meskipun demikian orang tua juga dipersilakan akan mengunjungi anaknya di asrama tersebut kapan saja," katanya.
"Kemudian pengumuman peserta didik 28 Mei dan registrasi ulang dan pemilihan peserta direncanakan 14 Juli 2025. Ini kita sesuaikan juga kesiaoan sarana dan prasarana sebagaimana timeline dari KemenPU," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyampaikan jumlah lokasi untuk Sekilah Rakyat berpotensi bertambah.
Dari 65 lokasi yang telah terverifikasi, diproyeksikan akan bertambah menjadi 100 lokasi hingga akhir kuartal ini.
Penambahan lokasi itu memungkinkan capaian daya tampung di Sekolah Rakyat menjadi sekira 10.000 siswa.
![Ilustrasi sekolah rakyat di IKN. [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/28/33347-ilustrasi-sekolah-rakyat-di-ikn-ist.jpg)
Sesuai dengan pesan dari Presiden Prabowo Subianto, Gus Ipul menekankan bahwa Sekolah Rakyat harus dapat menampung sebanyak mungkin siswa dari keluarga miskin dan miskin ekstrem untuk memutus mata rantai kemiskinan melalui jalur pendidikan.
"Kita harus all out, tidak boleh setengah jalan. Banyak saudara kita dari desil 1 yang berharap bisa bersekolah di Sekolah Rakyat. Jika bisa dimaksimalkan (kapasitas siswa), maka dimaksimalkan,” ujar Gus Ipul pada Selasa 6 Mei 2025.
Tak hanya itu, ia juga menekankan pentingnya optimalisasi titik lokasi sekolah rakyat dan jumlah rombongan belajar (rombel) sebagai strategi percepatan.
Dalam rapat juga diputuskan bahwa intensifikasi rombel di titik-titik yang sudah siap, disertai perluasan jumlah lokasi baru yang memenuhi syarat 'siap pakai'.
Satu Sekolah Rakyat juga bisa dioptimalkan menjadi dua rombongan belajar atau rombel.
"Melalui pendekatan intensifikasi, satu titik bisa ditingkatkan dari dua rombel menjadi empat misalnya, tergantung kapasitas bangunan,” ujar Kepala Biro Umum Kementerian Sosial Salahudin Yahya.
Strategi tersebut didukung temuan lapangan yang menunjukkan bahwa banyak bangunan di kabupaten/kota siap dialihfungsikan menjadi Sekolah Rakyat tanpa memerlukan pembangunan baru.
Dalam transisi ini, renovasi ringan dengan anggaran APBN menjadi opsi utama.
Ketua tim formatur Sekolah Rakyat, Prof Mohammad Nuh menekankan meskipun kapasitas Sekolah Rakyat diperluas, tidak akan mengurangi kualitasnya.
"Kita perlu menyampaikan bahwa perluasan titik dan optimalisasi rombel adalah bentuk efisiensi, bukan pelemahan kualitas. Semua tetap dalam standar mutu," katanya.
Sekolah Rakyat dijadwalkan mulai beroperasi pada Juli 2025 di 53 lokasi yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Pada tahap pertama, penyelenggaraan akan memanfaatkan 45 aset milik Kemensos, 6 aset milik pemerintah daerah, dan 2 aset milik perguruan tinggi.
Pada tahap awal, Sekolah Rakyat akan terdiri dari 131 rombongan belajar (rombel), masing-masing berisi 25 siswa. Komposisinya meliputi 1 rombel jenjang SD, 63 rombel jenjang SMP, dan 67 rombel jenjang SMA. Secara keseluruhan, diperkirakan terdapat 3.275 siswa yang akan mengikuti program ini.