Suara.com - Bagi warga yang akan melintasi wilayah Cianjur Selatan, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat agar lebih hati-hati lagi, pasalnya saat ini akses menuju lokasi tersebut terputus.
Penyebabnya adalah adanya pohon raksasa tumbang, sehingga menutup akses lalu lintas menuju wilayah Cianjur Selatan.
Petugas gabungan Polsek Sukanagara, saat ini berupaya membuka kembali jalur utama Cianjur menuju wilayah selatan yang terputus akibat pohon berukuran besar yang menutup seluruh badan jalan, Sabtu Malam 24 Mei 2025.
Kapolsek Sukanagara AKP Dedi Hasrul mengatakan pihaknya bersama petugas gabungan terdiri atas TNI/Polri, BPBD Cianjur, Bina Marga Provinsi Jabar dan relawan masih berupaya menyingkirkan pohon tua berukuran besar yang menutup seluruh badan jalan.
"Hingga Sabtu malam, arus lalu lintas terhenti dari kedua arah menunggu jalur kembali dapat dilalui, saat ini proses evakuasi sedang berjalan dengan target dapat tuntas menjelang dini hari," katanya.
Dia menjelaskan pohon setinggi 20 meter di Kampung Caringin, Desa Sukarame, Kecamatan Sukanagara tumbang setelah diguyur hujan deras disertai angin kencang. Tidak ada korban jiwa atau kendaraan yang tertimpa, namun akses menuju selatan Cianjur terputus sementara.
Pihaknya mengimbau pengguna jalan untuk bersabar menunggu proses evakuasi yang sedang dilakukan petugas karena tidak ada jalur alternatif yang dapat direkomendasikan, sehingga antrean terlihat sepanjang 1 kilometer dari kedua arah.
"Antrean kendaraan terlihat memanjang dari kedua arah karena proses evakuasi membutuhkan waktu, sedangkan jalur alternatif hanya satu namun jarak tempuh menjadi lama dan panjang melalui Kecamatan Kadupandak," katanya.
Saat ini, ungkap dia, puluhan petugas dibantu mesin pemotong dari Balai Bina Marga Provinsi Jabar, berupaya melakukan penanganan cepat, meski perkiraan jalur akan kembali dapat dilalui menjelang dini hari.
Baca Juga: Pecah! 10 Kecamatan di Cianjur Akan Bentuk Kabupaten Baru, Cek Daftarnya di Sini
Pihaknya juga mengimbau pengguna jalan dengan tujuan selatan untuk meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan saat melintas jalur rawan terjadi bencana termasuk pohon tumbang di sepanjang jalur selatan Cianjur mulai dari Cibeber sampai Sindangbarang.
"Kami siagakan petugas dibantu relawan beberapa ratus meter sebelum lokasi untuk mengimbau pengguna jalan dengan tujuan selatan agar tetap berhati-hati dan waspada, serta sabar menunggu proses evakuasi pohon tumbang," katanya. [Antara].
Sekilas Tentang Cianjur
Catatan tertua tentang nama Cianjur muncul dalam Register Harian (Dagh Register) Kastil Batavia pada masa VOC, tertanggal 20 Januari 1678.
Namun demikian nama yang tertulis adalah "Santoir" beserta dengan "Simapack". Para sejarwan menafsirkan bahwa kedua nama tempat tersebut berasosiasi atau merupakan pelafalan Belanda dari wilayah yang dibatasi dengan sungai Cianjur dan Cimapag.
Cianjur pertama kali didirikan oleh Raden Aria Wira Tanu I dalam legenda masyarakat Cianjur, Kanjeng Dalem Aria Wira Tanu ini adalah Dalem (Bupati) petama sekaligus juga sebagai penyebar Agama Islam di Cianjur.