RI Butuh Banyak Lowongan Kerja, Menaker: Kolaborasi Lintas Sektor Penting

Senin, 26 Mei 2025 | 18:11 WIB
RI Butuh Banyak Lowongan Kerja, Menaker: Kolaborasi Lintas Sektor Penting
RI Butuh Banyak Lowongan Kerja, Menaker: Kolaborasi Lintas Sektor Penting. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyampaikan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi tantangan ketenagakerjaan ke depan. Pasalnya kata dia RI membutuhkan banyak lowongan pekerjaan untuk menggairahkan perekonomian nasional. Untuk itu kata dia proses perekrutan tenaga kerja harus dilakukan secara profesional dan transparan.

“Kami ingin memastikan setiap individu memiliki kesempatan yang setara, adil, dan transparan dalam mendapatkan pekerjaan serta akses terhadap kesejahteraan dan jaminan sosial,” kata Menaker Yassierli kepada wartawan pada Senin (26/5/2025).

Menaker Yassierli menambahkan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menuju pertumbuhan inklusif dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Maka dari itu peran serta swasta dalam membuka lapangan pekerjaan menjadi penting. Baru-baru ini Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) sendiri menyelenggarakan Job Fair dengan menyediakan sedikitnya 53 ribu lowongan kerja.

Salah satu pesertanya adalah PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) yang membuka sejumlah lowongan kerja untuk posisi di kantor pusat di Jakarta dan lokasi kawasan IWIP di Halmahera Tengah, Maluku Utara.

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli merespons keluhan sejumlah pengemudi ojek online alias ojol terkait pemberian Bonus Hari Raya (BHR) yang dinilai terlalu kecil, sebesar Rp50 ribu. (Suara.com/Novian)
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli merespons keluhan sejumlah pengemudi ojek online alias ojol terkait pemberian Bonus Hari Raya (BHR) yang dinilai terlalu kecil, sebesar Rp50 ribu. (Suara.com/Novian)

Kesempatan ini terbuka untuk masyarakat, terutama generasi muda yang ingin terlibat dalam industri hilirisasi nikel di kawasan industri Weda bay.

General Manager External Relations IWIP, Yudhi Santoso, mengatakan bahwa keikutsertaan IWIP dalam Job Fair 2025 merupakan wujud nyata dukungan perusahaan terhadap penguatan sektor ketenagakerjaan nasional.

“Pada Job Fair 2025 ini, IWIP membuka 70 lowongan kerja dari 5.000 rencana perekrutan tahun 2025 sebagai bagian dari komitmen kami untuk menciptakan lapangan kerja yang berkualitas dan berkelanjutan. Kami menargetkan penyerapan mencapai 100.000 tenaga kerja hingga awal tahun 2026, seiring dengan terus berkembangnya kawasan industri,” jelasnya.

Yudhi juga menambahkan bahwa IWIP berharap keterlibatan dalam Job Fair ini dapat memperluas akses terhadap kesempatan kerja, memperkuat sinergi antara industri, masyarakat, dan pemerintah, serta berkontribusi langsung terhadap pembangunan ketenagakerjaan nasional.

Baca Juga: Tuding PDIP-BG Framing Kasus Judol, Budi Arie Diultimatum Segera Minta Maaf: Ditunggu 1x 24 Jam!

Sebagai informasi, sejak mulai beroperasi pada Agustus 2018, IWIP telah menyerap lebih dari 81.000 tenaga kerja Indonesia hingga awal tahun 2025.

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli merespons keluhan sejumlah pengemudi ojek online alias ojol terkait pemberian Bonus Hari Raya (BHR) yang dinilai terlalu kecil, sebesar Rp50 ribu. (Suara.com/Novian)
ILUSTRASI Menteri Ketenagakerjaan Yassierli---Pemerintah sempat berjanji akan menggelar job fair setiap minggu. Rencana job fair itu guna menyikapi masalah ekonomi Indonesia terkait tingginya angka pengangguran. Wacana digelarnya job fair tiap minggu juga menjadi tantangan pemerintah untuk menekan angka penggangguran yang disebut-sebut mencapai 7,5 juta jiwa. (Suara.com/Novian)

Janji Bikin Job Fari Tiap Minggu

Diberitakan sebelummya, Menaker Yassierli pernah berjanji akan membuka lowongan kerja besar-besaran. Hal itu guna menekan tingginya angka pengangguran di Indonesia.

Salah satu program lowongan kerja itu, Menaker sempat mengaku akan menggelar bursa kerja (job fair) setiap Minggu untuk mengurangi angka pengangguran yang semakin meningkat akhir-akhir ini.

Menaker Yassierli pun mengaku jika kondisi ekonomi di Indonesia saat ini memang sedang tidak baik-baik saja.

Ada pelemahan aktivitas perekonomian deflasi selama lima bulan dari Mei sampai Oktober. Kemudian jumlah pengangguran juga menjadi tantangan sebanyak 7,5 juta orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI