Prabowo Dorong Penguatan Ekonomi ASEAN-GCC dan Perlindungan Pekerja Migran

Selasa, 27 Mei 2025 | 15:35 WIB
Prabowo Dorong Penguatan Ekonomi ASEAN-GCC dan Perlindungan Pekerja Migran
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan tiga aspek penting untuk mewujudkan masa depan kawasan yang menjanjikan. (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Suara.com - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan tiga aspek penting untuk mewujudkan masa depan kawasan yang menjanjikan.

Penegasan ini disampaikan kepala negara dalam sambutannya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-2 ASEAN-Gulf Cooperation Council (GCC) di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia, hari ini.

“Sekarang adalah momentum yang tepat untuk mendekatkan kedua kawasan kita, dan untuk bekerja sama dan membawa manfaat bagi rakyat kita. Marilah kita bekerja keras untuk mewujudkan masa depan kita yang menjanjikan dengan berfokus pada tiga aspek ini,” kata Prabowo, Selasa (27/5/2025).

Prabowo mengatakan potensi besar kedua kawasan belum dimanfaatkan secara maksimal, khususnya di bidang perdagangan.

Berdasarkan hal tersebut, Prabowo menyambut baik rencana pelaksanaan studi kelayakan bersama terkait pembentukan kawasan perdagangan bebas ASEAN-GCC.

“Pada tahun 2023, nilai perdagangan kita baru mencapai USD120 miliar. Ini artinya kita memiliki peluang yang besar untuk meningkatkan kerja sama di kedua kawasan," ujar Prabowo.

Prabowo turut mengusulkan pembentukan jaringan bisnis ASEAN-GCC untuk memfasilitasi pertukaran rutin dan kemitraan antara pelaku usaha kedua kawasan.

Sementara di sektor industri halal, Prabowo menilai ASEAN dan GCC adalah mitra alami dalam industri halal.

"Kita harus berkolaborasi untuk harmonisasi standar halal. Kita harus punya mekanisme saling mengakui sertifikasi halal kita. Dan kita harus meningkatkan investasi bersama untuk meningkatkan pembangunan kapasitas,” ujar Prabowo.

Baca Juga: Podium Juara Malaysia Masters 2025: China Sabet Empat Gelar!

Selain ekonomi, pada pertemuan ini, Presiden Prabowo turut memberikan Prabowo memberikan perhatian khusus pada

Perlindungan pekerja migran ASEAN yang bekerja di negara-negara Teluk turut menjadi perharian khusus Prabowo. Ia memandang perlu adanya penguatan kerja sama regional untuk menjamin prinsip kerja layak.

“Memastikan upah yang adil, kondisi kerja yang aman dan sehat, serta meningkatkan jumlah pekerja terampil,” kata Prabowo.

Di KTT ke-46 ASEAN

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto sebelumnya mengusulkan dan mendukung Papua Nugini (PNG) untuk bergabung sebagai anggota ASEAN.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya melalui keterangan tertulis usai mendampingi kepala negara pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-46 ASEAN di Malaysia, Senin, 26 Mei 2025.

“Presiden Prabowo mengusulkan dan mendukung upaya agar Papua Nugini menjadi anggota ASEAN,” ujar Teddy dalam keterangannya.

Diketahui, ASEAN saat ini memiliki 10 negara anggota. Anggota ASEAN, di antaranya Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Sementara itu, Timor Leste saat ini telah berstatus sebagai pengamat dan dijadwalkan secara resmi menjadi anggota ke-11 ASEAN pada Oktober 2025.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto saat menghadiri  Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-46 ASEAN di Malaysia, Senin, 26 Mei 2025. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-46 ASEAN di Malaysia, Senin, 26 Mei 2025. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Menurut Teddy, saat berbicara pada sesi pleno yang mengangkat topik terkait langkah ASEAN ke depan, Prabowo menegaskan pentingnya memperkuat solidaritas, menjaga stabilitas kawasan, serta meningkatkan pengaruh ASEAN di peta internasional.

“Dengan total populasi anggota ASEAN yang diperkirakan mencapai sekitar 700 juta jiwa pada tahun 2025, atau hampir setara dengan jumlah penduduk di benua Eropa, ASEAN merupakan kekuatan yang sangat diperhitungkan di dunia,” kata Teddy.

Prabowo menyatakan, bergabungnya PNG dalam ASEAN akan memberi dampak positif dalam memperluas jejaring kerja sama dan memperkuat ketahanan kawasan. Secara geografis PNG merupakan negara tetangga yang berbatasan langsung dengan wilayah timur Indonesia.

“Tidak hanya untuk menjaga stabilitas kawasan di ASEAN, bergabungnya Papua Nugini juga akan membuat ASEAN lebih berpengaruh di tataran global,” kata Teddy.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?