"Internal: Sandi Uno, Sekjen Arwani & Gus Yasin. Dari Eksternal: Gus Ipul, Dudung Abdul Rahman, Amran Sulaiman, Marzuki Alie, dan Agus Suparmanto," ungkapnya.
"Tentu nama-nama yang muncul tingkat agresivitasnya berbeda. Ada yang sudah sosialisasi dengan DPW atau DPC. Ada yg baru sowan para sesepuh ulama. Ada yang sudah konsolidasi. Ada yang sudah niat, kemudian ngerem. Bahkan ada yang diunggulkan tapi masih ditunggu kesediannya. Tapi setidaknya komunikasi itu ada. Baik dengan saya sendiri atau dengan pengurus DPP lainnya. Intinya, dinamika menuju muktamar ini menuju 1 arah: mencari Ketua Umum baru," sambungnya.
Gus Ipul Nolak Halus
Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) RI, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mendadak merendah diri ketika namanya masuk dalam bursa sebagai kandidat calon ketua umum PPP menjjelang Muktamar PPP pada tahun ini.
Gus Ipul mengaku tak kaget namanya disebut-sebut lagi, sebab sebelumnya sudah pernah beberapa kali muncul, bahkan setiap jelang PPP Muktamar.
"Oh saya? Oh saya selalu disebut-sebut setiap ada muktamar PPP, bukan sekarang aja ya, selalu itu disebut-sebut. Dan biasanya terus hilang gitu aja, jadi enggak usah kaget gitu," kata Gus Ipul di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/5/2025).
Menanggapi itu, Gus Ipul justru merasa tidak percaya diri alias pede untuk memimpin PPP. Sebab, menurutnya, banyak tokoh yang lebih bagus darinya untuk bisa duduk di kursi ketua umum partai berlambang Kakbah itu.

"Yang kedua, saya merasa bahwa banyak yang lebih mampu untuk memimpin PPP gitu. Kader-kader internal maupun juga kader-kader eksternal ya yang punya potensi," ujarnya.
"Tapi buat saya sendiri, saya terus terang nggak punya apa ya, kemampuan lah untuk memimpin PPP," sambungnya.
Baca Juga: Siap Akui Israel, Golkar Blak-blakan Dukung Prabowo: Sejalan dengan UUD 45 dan Falsafah Pancasila
Kendati begitu, ia mengakui memang ada sejumlah elite PPP yang coba merayunya maju sebagai caketum.
"Ya teman-teman semua di situ ya nggak merayu lah, kadang-kadang ya ada," katanya.
Namun ia menegaskan, lebih tertarik fokus untuk membantu Presiden RI Prabowo sebagai Mensos.
"Enggak ya diskusi-diskusi gitu aja, ini gimana ya. Sudah banyak lah di sana, saya bilang. Sudah di sana udah banyak itu, nama-nama itu udah bagus semua. Saya enggak, jangan diikut-ikutkan sudah. Saya sendiri juga lagi ini, bantu presiden," pungkasnya.