Rano Karno Sebut Tarif Park and Ride Lebak Bulus Bakal Naik Imbas Revitalisasi, Segini Besarannya

Rabu, 04 Juni 2025 | 15:37 WIB
Rano Karno Sebut Tarif Park and Ride Lebak Bulus Bakal Naik Imbas Revitalisasi, Segini Besarannya
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno mengatakan tarif parkir Park and Ride Lebak Bulus bakal naik. (Suara.com/Fakhri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, mengungkapkan bahwa tarif parkir di fasilitas Park and Ride Stasiun MRT Lebak Bulus akan mengalami penyesuaian. Hal ini disampaikan langsung olehnya saat meninjau lokasi pada Rabu (4/6/2025).

Rano menjelaskan bahwa kenaikan tarif parkir dilakukan seiring dengan proyek revitalisasi kawasan Park and Ride yang dikerjakan oleh pihak MRT.

Ia menyebutkan, skema tarif baru akan berbasis per jam, menggantikan sistem tarif flat yang sebelumnya berlaku.

"Kemudian teman-teman sekalian ada perubahan tarif parkir juga di Park and Ride Lebak Bulus ini. Misalnya, motor semula flat Rp2.000 menjadi Rp2.000 per jam dan maksimal Rp10.000. Mobil semula flat Rp5.000 menjadi Rp5.000 per jam dan maksimal Rp20.000," ujar Rano.

Meski ada penyesuaian tarif, Rano memastikan bahwa Pemprov tetap menyediakan opsi parkir dengan tarif flat seperti sebelumnya, khususnya di sisi barat area Lebak Bulus.

"Tapi tetap ada lahan parkir flat dengan harga semula namun di sebelah barat," tambahnya.

Menurut Rano, kebijakan ini diberlakukan karena proses revitalisasi Park and Ride menggunakan dana investasi, dan penyesuaian tarif dipertimbangkan berdasarkan harga lahan parkir lain di kawasan sekitar.

"Kenaikan tarif parkir ini dilakukan karena revitalisasi menggunakan dana investasi, dengan mempertimbangkan harga lahan parkir lainnya di sekitar kawasan ini," jelas Rano.

Lebih lanjut, ia juga memaparkan rencana penataan jangka pendek yang akan dilakukan oleh MRT Jakarta dalam waktu dekat.

Baca Juga: Ondel-Ondel Dilarang Dipakai Ngamen, Pemprov DKI Siapkan Perda untuk Selamatkan Budaya Betawi

Fokus utama adalah meningkatkan kenyamanan pengguna layanan Park and Ride.

"Nah untuk revitalisasi pengembangan Park and Ride Lebak Bulus, MRT akan melakukan penataan jangka pendek berupa penambahan jumlah lot parkir seperti tadi teman-teman sudah lihat, dengan fasilitas peneduh atau kanopi dilengkapi toilet," ucapnya.

Ia menambahkan, sistem pengambilan karcis juga akan diperbarui dengan teknologi otomatis dan pembayaran nontunai.

Nantinya, tarif parkir akan terintegrasi dengan sistem tarif MRT, guna mendorong efisiensi dan kenyamanan pengguna.

"Kemudian pengambilan karcis otomatis dan sistem pembayaran yang cashless, yang tarifnya akan terintegrasi dengan tarif MRT," kata Rano.

Untuk jangka panjang, Pemprov bersama MRT menyiapkan pembangunan gedung parkir bertingkat yang terintegrasi dengan area ritel dan hunian. Namun, proyek ini diperkirakan baru bisa terealisasi dalam waktu tiga tahun ke depan.

"Penataan jangka panjang berupa gedung parkir yang disatukan dengan retail dan hunian. Tapi mungkin itu masih memerlukan waktu 3 tahun," pungkasnya.

MRT Fase 2A Bakal Selesai 2029

Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebut bahwa proyek MRT Fase 2A yang menghubungkan Bundaran HI-Kota akan selesai pada tahun 2029.

Padahal, mulanya proyek itu direncanakan bakal rampung pada April 2027.

Namun, Pramono tak mengungkap alasan mundurnya target pembangunan angkutan umum berbasis rel tersebut. Ia hanya menyebut, pengerjaan MRT Fase 2A telah mencapai 48,14 persen.

Link Saldo DANA Gratis buat Naik MRT (MRT Jakarta)
Sejumlah penumpang bersiap Naik MRT. (Foto dok. MRT Jakarta)

Hal ini disampaikannya saat meluncurkan Tunnel Boring Machine (TBM) 1 Fase 2A MRT Jakarta di Project Site Stasiun Harmoni, Jakarta Pusat, pada Jumat 9 Mei 2025.

Mesin bor terowongan aliss tunnel boring machine pertama tersebut difungsikan untuk memudahkan pembangunan tunnel bawah tanah sepanjang 1,195 meter, sebagai bagian dari milestone pekerjaan MRT Jakarta Fase 2A untuk Contract Package (CP) 202 dari Harmoni sampai Mangga Besar.

"Semoga kolaborasi ini dapat terus berlanjut agar MRT Jakarta Fase 2A dapat beroperasi pada 2029. Sehingga, pengerjaan ini melengkapi kelanjutan dari keberhasilan operasional sebelumnya, yang menghubungkan Lebak Bulus hingga Bundaran HI," ujar Pramono dikutip 9 Mei 2025.

Ia menambahkan, kemacetan masih menjadi salah satu tantangan yang dihadapi Jakarta.

Oleh karena itu, kehadiran MRT Jakarta Fase 2A diharapkan dapat mewujudkan sistem transportasi yang lebih terintegrasi dan efisien, sehingga mendorong masyarakat untuk beralih dari transportasi pribadi ke transportasi publik.

"Ke depannya pembangunan transportasi berbasis rel di Kota Jakarta akan terus dikembangkan untuk menyediakan pilihan transportasi yang ramah lingkungan dan nyaman untuk masyarakat Jakarta," ujarnya.

Lebih lanjut, Pramono berharap, kerja sama yang terjalin antara Indonesia dan Jepang, khususnya melalui Shimizu-Adhikarya Joint Venture (SAJV) dapat berjalan dengan baik.

Menurutnya, atensi dan dukungan berkelanjutan dari Pemerintah Jepang sangat diperlukan agar penyelesaian MRT Jakarta Fase 2A, serta contract package lainnya berjalan sesuai target.

"Semoga pengerjaan proyek ini dapat berjalan dengan baik demi menghadirkan fasilitas transportasi umum yang modern, efisien, dan ramah lingkungan bagi masyarakat, serta menjadikan Jakarta sebagai kota global yang berkelanjutan," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI