Buntut Hilangnya HP Penumpang, Legislator Sebut Budaya di Maskapai Garuda Kronis: Seperti Kanker

Kamis, 12 Juni 2025 | 12:18 WIB
Buntut Hilangnya HP Penumpang, Legislator Sebut Budaya di Maskapai Garuda Kronis: Seperti Kanker
iPhone milik penumpang hilang di Pesawat garuda. (Ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam, turut menyoroti kasus hilangnya Handphone jenis iPhone milik penumpang di kabin pesawat Garuda Indonesia.

Menurutnya, insiden ini bukan sekadar soal kehilangan barang, tapi mengindikasikan rusaknya budaya kerja di tubuh maskapai pelat merah tersebut.

“Ini bukan cuma soal HP hilang. Kalau benar iPhone itu terlacak di hotel tempat kru menginap lalu dibuang, itu artinya budaya kerja di Garuda sudah sangat kronis. Sudah seperti kanker, bukan cuma keuangan yang terus rugi, tapi integritas SDM-nya juga bermasalah,” kata Mufti Anam kepada wartawan, Kamis (12/6/2025).

Seperti diberitakan, kasus hilangnya iPhone milik penumpang pesawat Garuda Indonesia viral di media sosial.

Dalam unggahannya, penumpang atas nama Michael Tjendara menyebut iPhonenya dicuri saat melakukan penerbangan Garuda GA716 rute Jakarta-Melbourne, Jumat (6/6).

Ia mengatakan bahwa iPhone-nya hilang di dalam pesawat yang diletakan di kantong kursi.

Michael mengaku langsung melaporkan kejadian ponsel hilang ke petugas Garuda, namun handphone-nya tak kunjung ditemukan.

Ia kemudian mencoba melacak keberadaan ponsel tersebut melalui aplikasi, dan iPhone miliknya terlacak berada di hotel yang berada di 9 Riverside Quay, Southbank.

Sesampainya di lokasi tersebut, Michael menuturkan bahwa ada 20 orang crew Garuda GA716 yang menginap.

Baca Juga: Daftar iPhone yang Kebagian iOS 26, Pengguna XR dan XS Pasti Iri

Ia mengaku mendapat informasi itu dari petugas hotel. Tak lama, pihak Garuda melakukan penggeledahan ke beberapa kamar crew. Kemudian, setelah menggeledah beberapa kamar, pihak Garuda memerintahkan crew untuk keluar hotel.

Namun, saat Michael mencoba melacak kembali handphone miliknya setelah crew Garuda di hotel itu keluar, 10 menit kemudian iPhone miliknya justru sudah berpindah lokasi ke Yarra River di Southbank Promenade, yang jaraknya 100 meter dari hotel.

Merespons hal itu, Mufti pun menyayangkan kejadian tersebut dan menilai kru maskapai Garuda Indonesia telah gagal menjaga kepercayaan penumpangnya.

"Penumpang bukan saja kehilangan barang namun juga kehilangan rasa aman dan kepercayaan di tempat yang seharusnya menjaga penumpangnya," tegasnya.

Lebih lanjut, Mufti juga mengkritik PT Garuda Indonesia yang terus-menerus menerima suntikan dana dari pemerintah. Baik melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) maupun dari holding Danantara, namun tak kunjung menunjukkan perbaikan signifikan.

“Kita bicara soal kepercayaan publik. Bagaimana masyarakat bisa percaya Garuda bisa bangkit, kalau integritas SDM-nya saja dipertanyakan? Pemerintah dan Danantara katanya sudah menyuntikkan dana hingga puluhan triliun. Tapi untuk urusan dasar seperti keamanan barang penumpang saja, Garuda gagal,” paparnya.

Pesawat Garuda Indonesia di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali [Istimewa]
Pesawat Garuda Indonesia di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali [Istimewa]

Ia menegaskan, seharusnya Garuda tak hanya fokus pada restrukturisasi keuangan semata tapi juga melakukan perombakan total terhadap kultur kerja dan manajemen internal mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI