Suara.com - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono memandang akan ada 5 orang kuat yang menjadi penentu sisi perdamaian dan keamanan dunia pada masa mendatang.
Pernyataan tersebut disampaikan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY melalui cuitannya di akun X @SBYudhoyono.
Mulanya, SBY menyampaikan tentang situasi di Timur Tengah saat ini yang semakin berbahaya. Ia menilai bahwa dunia saat ini benar-benar di ambang malapetaka apabila perang Iran melawan Israel menjadi 'out of control'.
Setelahnya, SBY menyebutkan, 5 orang yang menjadi pemimpin negara yang dianggapnya bisa menjadi penentu perdamaian dan keamanan masa depan dunia.
"Yang pertama dan kedua adalah Benjamin Netanyahu dan Ali Khamenei. Sedangkan yang ketiga, keempat dan kelima (yang lebih kuat lagi) adalah Donald Trump, Vladimir Putin dan Xi Jinping," tulis SBY, dikutip Jumat 20 Juni 2025.
SBY berharap Tuhan memberikan kearifan jiwa dan kejernihan pikiran kepada kelima pemimpin tersebut dalam mengambil keputusan dan tindakan.
"Jangan ada salah keputusan dan 'misscalculation' (salah hitung). Kalau gegabah dan salah, akan menimbulkan kematian dan kehancuran yang dahsyat di banyak bangsa dan negara," tulis SBY.
Berdasarkan catatan sejarah, SBY mengatakan banyak peperangan yang berangkat dari ego dan ambisi para pemegang kekuasaan (power holders).
"Dari abad ke abad, selalu ada 'warlike leaders' (pemimpin yang sangat gemar berperang). Padahal, sejatinya manusia sedunia lebih mencintai kedamaian dan perdamaian," tulis SBY.
Baca Juga: Namanya Ada di Surat Al Fill, Inilah Kehebatan Rudal Sejjil Iran yang Ditembakkan ke Israel
"Perang besar, apalagi Perang Dunia ke-3, masih bisa dicegah. Harus bisa dicegah. Waktu dan jalan masih ada," katanya.
Sebelumnya diberitakan, perang antara Israel dengan Iran pecah usai negara zionis tersebut melakukan provokasi dengan melakukan serangan Udara dan juga menyerang sejumlah titik fasilitas nuklir di Iran.
Penyerangan yang dimulai pada Jumat 13 Juni 2025 dini hari. Fasilitas nuklir dan rudal Iran diserang Israel hingga menewaskan sejumlah komandan militer dan juga ilmuan penting Iran.
Selain itu, Kantor Kementerian Pertahanan Iran di Teheran juga diserang pada Minggu 15 Juni 2025.
Serangan tersebut menghantam markas Kementerian Pertahanan dan Logistik Angkatan Bersenjata di kawasan Nobonyad dan menyebabkan kerusakan ringan pada salah satu gedung administrasi.

Sementara itu, pihak Israel menyatakan angkatan udaranya telah melakukan 'serangkaian serangan besar-besaran' di Teheran yang terkait dengan 'proyek senjata nuklir Iran.'
Pasukan Israel menargetkan markas besar Kementerian Pertahanan Iran, markas proyek nuklir SPND, serta sejumlah lokasi lainnya, seperti disampaikan melalui akun X resmi militer Israel.
Pasukan Israel juga menyerang Organisasi Inovasi dan Riset Pertahanan dalam serangan terpisah di wilayah yang sama.
Sebagai balasan, Iran kemudian meluncurkan rudal balistik ke berbagai wilayah di Israel. Akibatnya korban jiwa dan luka-luka serta kerusakan bangunan dialami Israel.
Bahkan hingga saat ini, hujan rudal terus terjadi di Israel meski teradang Iron Dome, namun rudal-rudal jarak menengah Negeri Para Mullah itu berhasil melumpuhkannya hingga membuat kerusakan di sejumlah kota Israel.
Kekinian, Iran baru saja menembakkan Rudal Sejjil ke Israel pada Rabu, 18 Juni 2025.
Serangan tersebut menandakan kali pertama Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran meluncurkan rudal balistik jarak menengah (MRBM) dalam serangan terhadap Israel.
"Gelombang kedua belas Operasi ‘True Promise 3’ telah dimulai dengan peluncuran rudal Sejjil dua tahap yang sangat berat dan jarak jauh," kata IRGC dalam sebuah pernyataan dilansir dari First Post pada Jumat, 20 Juni 2025.
Dalam keterangannya, rudal sejjil ditenagai bahan bakar padat dan memiliki kemampuan jarak jauh. Ini merupakan salah satu senjata taktik Iran yang paling kuat dan akurat.
Rudal Sejjil Iran memiliki jangkauan jauh yakni 2.000 kilometer, bahan bakar padat (peluncuran cepat), hulu ledak 500–1.000 kilogram dan bisa mengenai sasaran dalam jarak 50 meter.
"Rudal tersebut memiliki kemampuan untuk menembus dan menghancurkan target musuh yang akurat," tuturnya.
Target tersebut diantaranya pertahanan udara Israel.
"Langit wilayah pendudukan terbuka untuk rudal dan pesawat nirawak kami," kata pihak IRGC.
Ia menambahkan, serangan ini tidak akan berhenti dan akan berkelanjutan.
IRGC telah juga menyampaikan pesan ke Israel melalui Kantor Berita Tasnim.
"Ini adalah peringatan, gerbang neraka akan terbuka buat kalian," ucapnya.