Suara.com - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta berjanji bakal menindak sopir Mikrotrans yang mengemudi ugal-ugalan.
Penertiban dilakukan menyusul banyaknya laporan masyarakat yang merasa terganggu dan terancam keselamatannya akibat perilaku pengemudi yang tidak tertib di jalan.
Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan bahwa pihaknya akan memberi sanksi kepada sopir yang melanggar aturan di jalan raya, termasuk kepada operator yang bertanggung jawab atas armada tersebut.
"Tentu bagi pengemudi Jaklingko Mikrotrans yang ugal-ugalan, kami langsung memberikan tindakan. Tindakannya selain kepada pramudi yang bersangkutan, juga kepada operator yang bersangkutan," kata Syafrin pada Jumat 20 Juni 2025.
Syafrin menambahkan bahwa Dishub aktif memantau laporan dari masyarakat, termasuk informasi yang beredar di media sosial.
Ia mengaku tidak akan ragu mengambil tindakan jika menemukan laporan pelanggaran.
"Contohnya, begitu saya menerima informasi melalui media sosial, apakah itu saya melihat di wall-nya teman-teman maupun di wall saya sendiri, tentu langsung saya lakukan tindakan," ujarnya.
Menurut Syafrin, para pengemudi Mikrotrans seharusnya mematuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan.
Standar tersebut merupakan acuan dalam operasional angkutan umum yang telah diatur dan diawasi oleh pemerintah provinsi.
Baca Juga: Sopir Mikrotrans Ugal-ugalan Resahkan Warga, Pramono Ancam Berhentikan
Sebelumnya, sejumlah warga mengeluhkan aksi ugal-ugalan sopir Mikrotrans.
Bahkan, tak jarang pengemudi ngebut saat penumpang baru akan naik atau turun dari kendaraan, sehingga membahayakan keselamatan.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yang mendapat keluhan tersebut ikut menanggapinya.
Ia menegaskan bahwa penertiban terhadap sopir yang ugal-ugalan harus segera dilakukan karena membahayakan penumpang.
"Tentunya yang ugal-ugalan harus ditertibkan," kata Pramono di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu 18 Juni 2025.
![Sopir angkutan kota mendorong armada rekannya yang mogok di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, Jumat (9/9/2022). [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/09/09/99177-ilustrasi-sopir-angkot-angkutan-kota-ilustrasi-angkot-angkot-di-jakarta-ilustrasi-mikrotrans.jpg)
Lebih jauh, Pramono menyatakan tidak segan meminta agar sopir Mikrotrans diberhentikan jika tetap membandel dan tidak bisa ditertibkan.
"Kalau nggak bisa ditertibkan, ya saya akan minta untuk diberhentikan," katanya.
Tak hanya soal gaya mengemudi, Pramono juga menyoroti waktu tunggu Mikrotrans yang kerap kali dikeluhkan warga.
Ia bahkan mengatakan telah meminta PT Transjakarta untuk mempercepat penambahan unit armada yang sudah ada saat ini.
Langkah tersebut diperlukan agar penumpang ataupun pengguna Jaklingko tidak perlu menunggu waktu lama untuk menaiki transportasi umum tersebut.
"Jadi untuk Jaklingko, kemarin kan keluarnya menunggunya terlalu lama. Memang sekarang sudah mulai dilakukan penambahan unit. Menunggunya sekarang tidak terlalu lama," ujar Pramono.
Sebelumnya, seorang pengguna angkutan umum bernama Lydia (25) mengaku pernah merasa tidak aman saat menaiki angkot tersebut.
Ia menyebut, pengemudi kerap terburu-buru dan tak memedulikan kenyamanan dan keselamatan penumpang.
"Emang kadang ugal-ugalan," katanya singkat.
Hal serupa disampaikan pengguna angkutan lainnya, Ruby (27).
Ia bahkan pernah nyaris terjatuh saat akan turun dari angkot karena kendaraan langsung tancap gas, sebelum kakinya menyentuh tanah.
"Kaki belum sampai tanah, itu angkot udah mau jalan," ungkap Ruby.
Ia juga mengeluhkan sikap para sopir yang dianggap tidak ramah dan kurang komunikatif.
"Pernah nanya sama sopir, tapi diam aja dianya," tambahnya.
Sementara itu di media sosial, keluhan serupa bertebaran.
Banyak warganet yang menyayangkan perilaku sopir Mikrotrans yang tidak berhenti di titik pemberhentian resmi, bahkan saat jumlah penumpang dalam angkot tergolong sedikit.