Donald Trump Serang Fasilitas Nuklir Iran, Bernie Sanders Geram: Ini Tidak Konstitusional!

Senin, 23 Juni 2025 | 16:27 WIB
Donald Trump Serang Fasilitas Nuklir Iran, Bernie Sanders Geram: Ini Tidak Konstitusional!
Bernie Sanders saat menggelar kampanye bertajuk Fight Oligarchy (Instagram)

Suara.com - Sebuah video yang memperlihatkan reaksi langsung Senator progresif Bernie Sanders saat mengetahui serangan militer Presiden Donald Trump terhadap fasilitas nuklir Iran, menjadi viral di media sosial.

Video tersebut diambil saat Sanders sedang menggelar kampanye bertajuk Fight Oligarchy di Tulsa, Oklahoma.

Dalam video berdurasi 1 menit 13 detik yang diunggah ke platform X (dulu Twitter), Sanders terlihat membacakan pernyataan resmi Trump soal serangan terhadap tiga lokasi nuklir di Iran, Fordow, Natanz, dan Isfahan.

Setelah membacakan pengumuman itu, massa langsung bereaksi dengan sorakan "boo" dan meneriakkan "no more war" atau "jangan ada perang lagi", sambil mengacungkan tangan ke udara.

"Saya setuju," kata Sanders merespons massa.

"Dan saya ingin memberitahu kalian sesuatu. Ini bukan hanya berita mengejutkan yang baru saja saya dengar, ini sangat tidak konstitusional," tegasnya dalam pidato tersebut seperti dikutip Newsweek.

Bernie Sanders saat menggelar kampanye bertajuk Fight Oligarchy (Instagram)
Bernie Sanders saat menggelar kampanye bertajuk Fight Oligarchy (Instagram)

Menurut Sanders, satu-satunya lembaga yang berhak menyatakan perang adalah Kongres AS.

"Presiden tidak memiliki hak untuk memutuskan perang secara sepihak," ujarnya yang kemudian disambut sorak sorai dari para pendukungnya.

Hingga Minggu sore waktu setempat, video tersebut telah ditonton lebih dari 5 juta kali, diunggah ulang oleh 20.000 akun, dan disukai lebih dari 100.000 pengguna.

Baca Juga: Siapa Baoxia Liu? Buronan FBI Dihargai Rp245 Miliar Terkait Perang Iran-Israel

Dalam pernyataan tertulis yang dikirimkan kepada Newsweek, Sanders menegaskan bahwa rakyat Amerika telah berkali-kali dibohongi oleh pemerintahnya.

"Rakyat Amerika dibohongi soal Vietnam, dan hasilnya tragis. Mereka juga dibohongi soal Irak, dan itu juga berujung tragis. Sekarang kita kembali dibohongi. Kita tidak boleh membiarkan sejarah terulang," kata Sanders.

Bernie Sanders saat menggelar kampanye bertajuk Fight Oligarchy (Instagram)
Bernie Sanders saat menggelar kampanye bertajuk Fight Oligarchy (Instagram)

Serangan terhadap Iran disebut Trump sebagai keberhasilan militer yang spektakuler. Ia mengklaim fasilitas pengayaan nuklir utama Iran telah dihancurkan sepenuhnya.

Namun Iran bersumpah akan melakukan serangan balasan, dan pada Minggu pagi waktu setempat, beberapa kota di Israel telah dihantam serangan baru dari Iran.

Serangan ini memicu kekhawatiran akan pecahnya perang besar di Timur Tengah. Beberapa anggota parlemen dari Partai Demokrat maupun Republik mengkritik keputusan Trump dan menudingnya melanggar Konstitusi AS.

Anggota Kongres dari Partai Republik, Thomas Massie, dan Demokrat, Ro Khanna, telah mengajukan War Powers Resolution resolusi yang bertujuan membatasi wewenang presiden dalam memutuskan perang tanpa persetujuan Kongres. Setelah serangan dilancarkan, Massie menulis di X, "Ini tidak konstitusional."

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI