Suara.com - Presiden Prabowo Subianto turut memanggil Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf untuk mengikuti rapat di kediaman pribadi di Hambalang, Bogor, Jawa Barat (Jabar), Senin 23 Juni 2025.
Usai turun dari Garuda Yaksa jam 18.23 WIB, Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul menyampaikan perihal kehadiranya di Hambalang.
Gus Ipul berujar bahwa kedatangannya untuk melaporkan mengenai penyelenggaraan Sekolah Rakyat yang segera diluncurkan.
"Jadi saya tadi lapor kepada presiden tentang penyelenggaraan Sekolah Rakyat tahun ini, di mana 100 titik dengan kapasitas 9.700 lebih siswa itu sudah siap dilaksanakan. InsyaAllah bulan Juli tanggal 14 mulai masa orientasi," kata Ipul kepada awak media di Hambalang, Senin 23 Juni 2025.
Melalui pertemuan di Hambalang, Ipul turut melaporkan perihal renacana tahap kedua terkait pengguaan gedung milik Kemerian Ketenagakerjaan.
"Kemudian juga kami laporkan rencana tahap kedua di tahun ini pula 100 titik dengan menggunakan gedung-gedung milik Kemenaker, alhamdulillah semuanya juga lancar l, dan insyaallah nanti kalau memang memungkinkan akan digabung sekalian sehingga kapasitas siswa itu insyaallah lebih dari 20 ribu," kata Ipul.
Tahap kedua juga diberlakukan untuk retreat kepada para kepala sekolah serta guru yang dilakukan terpisah.
"Juli akan ada dalam 47 lagi nanti pertengahan Juli insyaallah nanti ada lagi. Gurunya nanti sendiri, gurunya ada juga tapi di daerah masing-masing," kata Gus Ipul.
Masa Orientasi
Baca Juga: Tidur Beralas Seadanya ala TNI: Pengalaman Kepala Sekolah Rakyat yang Tuai Pro Kontra
Gus Ipul menyampaikan Sekolah Rakyat akan mulai pada bulan depan dengan agenda pertama pelaksanaan masa orientasi kepada siswa.
"Ya mulai tanggal 14 Juli insyaallah itu mulai masa orientasi dulu selama 2-3 bulan kan ," katanya.
Sementara terkait kapan mulai masa pembelajaran, Gus Ipul belum menyampaikan lebih lanjut.
"Ya mulai belajar nanti dilihat sambil," katanya.
Namun, ia menegaskan bahwa pelaksanaan Sekolah Rakyat tahap pertama akan dilakukan di 100 titik dan 100 titik kemudian untuk tahap kedua.
Masih menurutnya, nanti dalam setiap rombongan belajar atau rombel akan berjumlah 25 siswa.

"25 orang. Jadi satu rombel mau belajar 25 orang," kata Ipul.
Ia menjelaskan jumlah rombongan belajar atau rombel akan disesuaikan tergantung dengan kapasitas tiap sekolah.
"Ada yang dua, ada yang empat, bergantung kapasitas sekolahnya. Nanti kan akan pindah kepada sekolah rakyat yang sudah akan dibangun tahun ini," katanya.
Arahan Prabowo
Menanggapi laporan perihal Sekolah Rakyat, Presiden Prabowo meminta agar Kemensos mengupayakan penambahaan siswa.
"Ya diusahakan sekuat tenaga sampai Juli itu kapasitasnya berapa, Yang jelas sekarang udah hampir 10 ribu, Kalau memungkinkan nanti berarti 20 ribu," ujarnya.
Ia uga turut memohon kesediaan kepala negara untuk memberikan pembekalan kepada kepala sekolah dan guru Sekolah Rakyat.
"Sekarang semua dalam proses pada saatnya nanti kami akan memohon kesediaan presiden untuk memberikan pembekalan kepada para kepala sekolah dan juga kepada para guru," katanya.