Donald Trump Merasa Dikhianati Netanyahu, Ngamuk ke Israel: Jangan Jatuhkan Bom Itu!

Bernadette Sariyem Suara.Com
Selasa, 24 Juni 2025 | 22:16 WIB
Donald Trump Merasa Dikhianati Netanyahu, Ngamuk ke Israel: Jangan Jatuhkan Bom Itu!
Presiden AS Donald Trump marah karena merasa dikhianati PM Israel Benjamin Netanyahu soal melanggar kesepakatan gencatan senjata terhadap Iran.

Mereka melaporkan bahwa Iran telah melakukan pelanggaran berat dengan masih meluncurkan rudal setelah gencatan senjata efektif berlaku.

Menurut IDF, dua rudal Iran ditembakkan hingga memicu sirene peringatan di wilayah utara Israel, sebuah tindakan yang dianggap sebagai provokasi langsung.

Merespons dugaan pelanggaran ini, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengambil sikap keras.

Ia menyatakan tidak akan tinggal diam dan bersumpah akan membalas. Katz menyatakan akan "menanggapi dengan serius pelanggaran yang dilakukan Iran".

Pernyataan ini menjadi sinyal bahwa jet-jet tempur Israel sudah dalam posisi siaga.

Bantahan Keras dari Teheran

Di sisi lain, Iran dengan tegas membantah semua tuduhan tersebut. Staf umum militer Teheran menegaskan bahwa mereka mematuhi kesepakatan dan tidak menembakkan satu pun rudal ke Israel setelah jam gencatan senjata berlaku.

Media pemerintah Iran, Mehr News, mendukung bantahan ini. Mereka melaporkan bahwa serangan rudal terakhir yang dilancarkan Iran ke Israel terjadi beberapa jam sebelum gencatan senjata dimulai pada pukul 11.00 waktu setempat.

Serangan terakhir itu, menurut laporan tersebut, melibatkan sekitar 20 rudal dan merupakan bagian dari aksi sebelum kesepakatan damai sementara itu aktif.

Baca Juga: Serangan AS ke Iran Bisa Picu Aksi Radikalisme, Indonesia Diminta Waspada!

Trump merasa Dikhianati Netanyahu

Langit Teheran diguncang dua ledakan misterius pada Selasa malam, hanya beberapa saat setelah kesepakatan gencatan senjata yang rapuh antara Iran dan Israel diumumkan.

Insiden ini sontak memicu gempa politik yang berpusat di Washington, di mana Presiden AS Donald Trump dilaporkan murka dan merasa dikhianati oleh sekutu terdekatnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Saluran berita peradilan Iran, Mizan, bersama surat kabar Shargh menjadi yang pertama melaporkan insiden tersebut, menyebarkan gelombang kejutan ke seluruh kawasan yang baru saja mulai bernapas lega.

Ledakan tersebut seolah menjadi penanda bahwa perdamaian yang digagas dengan susah payah oleh AS mungkin hanya berumur beberapa jam.

Krisis ini dengan cepat bereskalasi menjadi drama personal tingkat tinggi antara dua pemimpin dunia. Terungkap bahwa di balik layar, terjadi percakapan telepon yang sangat tegang antara Trump dan Netanyahu.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI