Suara.com - Iran dipastikan selalu memperhitungkan dengan matang ketika melancarkan serangan balasan ke Israel. Tujuannya, tak ingin perang menjadi meluas.
Kepada Suara.com, Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi mengatakan pihaknya ketika menyerang tidak pernah menargetkan pemukiman warga, rumah sakit, dan sekolah.
Prinsip tersebut, Boroujerdi melanjutkan, berbeda dengan apa yang dilakukan Israel selama ini, termasuk ketika rumah sakit di wilayah Kemansyah, Iran, jadi target.
Boroujerdi juga menyinggung tindakan bejat Israel yang kerap menargetkan rumah sakit Indonesia yang ada di Indonesia.
"Tetapi yang terjadi adalah rezim ini, rezim zionis, sangat pandai untuk menjalankan kampanye agar bisa mengubah tempat dan posisi siapa yang menjadi korban dan siapa yang pelaku dan pihak yang zalim," kata Boroujerdi, Senin, 23 Juni 2025.
![Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi saat berkunjung ke Kantor Redaksi Suara.com di Jakarta, Senin (23/6/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/23/79667-dubes-iran-mohammad-boroujerdi.jpg)
Menurut Boroujerdi, Israel selalu bedalih rumah sakit yang diserang terdapat banker persembunyian tentara Hamas. Padahal, hal itu cuma klaim saja karena faktanya tidak ada bunker.
"Mereka setelah menyerang rumah sakit Indonesia, mempublikasikan foto-foto bahwa di bawah rumah sakit Indonesia ada kamp, ada tempat persembunyian dari Hamas, dan lain sebagainya," katanya.
Sementara Iran selama ini, setidaknya saat tensi memanas, selalu menargetkan pangkalan militer Israel, alih-alih pemukiman warga, rumah sakit, atau sekolah.
"Kondisinya berbeda bagi Iran, yang kami jadikan sasaran adalah target militer dari mereka," ujarnya.
Baca Juga: Arie Untung Ingatkan Bahaya Senjata Nuklir Kalau Konflik Iran dan Israel Picu Perang Dunia 3
Boroujerdi melanjutkan, Israel kini terus melakukan perang urat syaraf atau propaganda melalui media. Salah satunya, Israel membuat narasi seolah-olah mereka korban karena warganya terdampak perang.
"Yang dijalankan oleh Rezim ini adalah perang urat syaraf, perang media yang mana mereka sangat pandai," katanya.
![Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi saat melakukan sesi wawancara dengan Redaksi Suara.com di Jakarta, Senin (23/6/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/23/59909-dubes-iran-mohammad-boroujerdi.jpg)
Sebagaimana diketahui, Iran dan Israel mulai saling bertukar serangan rudal sejak 13 Juni 2025 kemarin.
Israel menyerang lebih dulu, dengan menargetkan berbagai lokasi termasuk depot rudal, fasilitas nuklir dan daerah pemukiman di Teheran, Isfahan, Qom, Khorramabad dan kota-kota lainnya.
Sementara serangan balasan Iran memanfaatkan pesawat nirawak dan rudal terkoordinasi ke Israel, yang berhasil menembus Iron Dome, pertahanan udara mereka yang selama ini dikenal kokoh.
Terbaru, Amerika Serikat ikut turun tangan membantu Israel menyerang Iran.