Estela Marins, ibu Juliana, turut menyuarakan kemarahannya, “Orang-orang ini membunuh anak saya. Kami tidak akan berhenti sampai ada keadilan.”
Mereka kini tengah berkonsultasi dengan pengacara HAM dan organisasi internasional untuk melangkah lebih jauh secara hukum.
Sementara itu, Pemerintah Kota Niterói, tempat kelahiran Juliana, telah membiayai pemulangan jenazah dan akan memberikan penghormatan dengan menamai salah satu sudut pandang (mirante) di kota itu atas nama Juliana Marins. Namun, tanggal penetapan penghormatan ini masih belum ditentukan.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Indonesia terkait kritik yang dilayangkan keluarga Marins. Namun tekanan internasional atas kasus ini terus meningkat, dan publik Brasil—bersama keluarga—menanti keadilan.