![Roy Suryo [Suara.com/Adhitya Himawan]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/11/13/71239-roy-suryo.jpg)
Temuan ini membuka babak baru dalam dugaan keterlibatan pihak lain dalam kasus ini.
Roy Suryo juga mengungkapkan adanya pengakuan dari seorang kader partai yang identitasnya dirahasiakan, yang mengaku pernah menasihati Jokowi agar tidak membuat ijazah palsu.
Namun, Jokowi disebut beralasan bahwa hal tersebut dilakukan agar terlihat lebih keren dan gagah. Pernyataan ini, jika terbukti benar, akan menjadi pukulan telak bagi integritas publik.
Meskipun Roy Suryo dan timnya telah diundang untuk klarifikasi oleh Polda Metro Jaya terkait laporan ijazah palsu, mereka tidak hadir atas saran kuasa hukum.
Sementara itu, gelar perkara khusus di Bareskrim terkait laporan TPUA (Tim Pembela Ulama dan Aktivis) ditunda untuk persiapan yang lebih matang.
TPUA sendiri bahkan telah melaporkan Dirti TPIDUM ke Propam terkait penanganan kasus ijazah Jokowi, menunjukkan adanya ketidakpuasan terhadap proses hukum yang berjalan. Ada desakan kuat dari berbagai kelompok agar kasus ini segera ditingkatkan ke tahap penyidikan di Polda Metro Jaya.
Pada akhirnya, Roy Suryo berharap agar kebenaran dapat terungkap. Ia mendesak aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti semua temuan yang ada secara netral dan jujur.
“Kasus ini sangat penting karena menyangkut integritas dan kejujuran seorang pemimpin tertinggi di negeri ini,” tegasnya.
Ia berharap agar ada putusan pengadilan yang dapat diterima oleh publik melalui proses yang transparan dan akuntabel.
Baca Juga: Eks Wamen Paiman Raharjo Lawan Tuduhan Bikin Ijazah Jokowi di Pasar Pramuka: Demi Allah Sumpah Mati
Dugaan pemalsuan ijazah ini masih menjadi bola panas yang terus bergulir, menanti kejelasan dan penegakan hukum yang berkeadilan. Bagaimana kelanjutan kasus ini akan mempengaruhi peta politik dan kepercayaan publik terhadap pemimpin negara?