Suara.com - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, menegaskan bahwa partainya kini tengah bertransformasi menjadi lebih inklusif dan terbuka bagi siapa saja.
Hal itu disampaikannya saat berkampanye di Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (15/7/2025).
“Bapak ibu semua, PSI ini akan bertransformasi menjadi partai yang super terbuka. Yang mana ketua umumnya bisa dipilih langsung oleh anggota. Itu kenapa saya memang perlu untuk keliling ke bapak ibu semua supaya mau voting di Pemilu Raya,” ujar Kaesang di hadapan para kader.
Ia menyampaikan bahwa inti dari Pemilu Raya PSI bukan semata soal memilih dirinya atau dua calon lainnya, tetapi untuk mendorong keterlibatan aktif seluruh anggota dalam menentukan arah partai ke depan.
“Saya enggak perlu mengajak untuk pilih nomor 1, 2 atau 3. Yang penting adalah partisipasi dari bapak dan ibu semuanya dalam pemilihan ketua umum. Karena saya rasa dari nomor 1, 2 dan 3, kami memiliki tujuan yang sama. PSI harus lebih baik di 2029. Harus lebih suaranya di 2029,” tuturnya.
Kaesang juga menepis anggapan bahwa PSI adalah partai eksklusif milik kalangan muda. Menurutnya, siapa saja yang memiliki semangat anak muda bisa bergabung dan bahkan maju sebagai calon anggota legislatif dari PSI.
“Kami terbuka. PSI memang dilihat sebagai partai anak muda tapi kalau saya lihat di sini secara umur ada yang di atas 20 tahun, ibu kayaknya di atas 25 tahun. Yang saya lihat itu semangatnya. Kalau semangatnya masih semangat anak muda itu harus bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia,” kata dia.
Dalam Pemilu Raya PSI, terdapat tiga kandidat calon Ketua Umum, yakni Ronald Aristone Sinaga (nomor urut 1), Kaesang Pangarep (nomor urut 2), dan Agus Mulyono Herlambang (nomor urut 3).
Kaesang sempat berseloroh soal nomor urut yang sering dikaitkan dengan kemenangan.
Baca Juga: Ceritakan soal Jokowi Batal Daftar Calon Ketum PSI, Kaesang Minta Doa: Saya Ingin Sekali Lagi
“Ada tiga calon, ada Bro Ron, ada saya, ada Bro Agus. Dilihat saja nanti, sukanya yang mana. Tapi kalau kita lihat di Pilpres, yang menang itu nomor 2,” ujarnya, yang disambut tawa hadirin.
Namun, ia menegaskan tak sedang mengarahkan pilihan anggota. Ia hanya memberi isyarat, dengan gaya khasnya yang santai namun mengena.
“Saya tidak mengarahkan, hanya menganjurkan. Nomor 1 atau 3 enggak masalah, tapi saya menganjurkan nomor 2,” pungkasnya.