Pantas Harganya Mahal, Perkedel Isinya Dicampur 100 Pil Narkoba

Bernadette Sariyem Suara.Com
Rabu, 16 Juli 2025 | 12:49 WIB
Pantas Harganya Mahal, Perkedel Isinya Dicampur 100 Pil Narkoba
Ilustrasi perkedel - Petugas Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Nganjuk, Jawa Timur, beserta polres setempat mengungkap perkedel berisi 100 pil Dobel L. [Suara.com]

Suara.com - Upaya penyelundupan narkotika jenis pil koplo ke dalam Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Nganjuk, Jawa Timur, berhasil digagalkan berkat kejelian dan keberanian petugas.

Tak tanggung-tanggung, sebanyak 100 butir pil dobel L ditemukan tersembunyi di dalam adonan perkedel yang dititipkan oleh seorang wanita misterius.

Insiden yang terjadi pada Rabu (9/7/2025) ini terungkap, setelah seorang petugas jaga curiga dengan rasa perkedel titipan tersebut.

Bahkan, petugas itu harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami pusing dan mual setelah mencicipi makanan haram itu.

Kepala Rutan Kelas IIB Nganjuk, Arief Budi Prasetya, menjelaskan pengungkapan ini berawal dari kecurigaan intelijen rutan terhadap peredaran makanan yang dijual dengan harga tak wajar di dalam blok hunian.

Sebelumnya, tim intelijen sempat mengendus adanya penjualan telur dadar seharga Rp50 ribu per porsi kepada sesama tahanan.

Kuat dugaan, harga yang melambung tinggi itu disebabkan adanya campuran zat terlarang di dalamnya.

"Kami akhirnya mengerahkan personel untuk menelusuri, tapi tidak ditemukan barang haram. Tak ada juga pengunjung yang menitipkan telur dadar," kata Arief Budi Prasetya, Rabu (16/7/2025).

Kecurigaan petugas akhirnya menemukan titik terang beberapa hari kemudian.

Baca Juga: DPR RI Acungi Jempol, BNN Gagalkan Penyelundupan 2 Ton Sabu di Laut Karimun

Seorang wanita datang menitipkan makanan berupa perkedel.

Namun, gerak-geriknya menunjukkan kepanikan.

Setelah menyebut nama suaminya yang merupakan salah satu warga binaan, wanita tersebut langsung pergi meninggalkan rutan dengan terburu-buru.

"Dia mencurigakan. Petugas lalu mencicipi perkedelnya, pahit banget," kata dia.

Merasa ada yang aneh dengan rasa perkedel tersebut, petugas langsung melaporkannya kepada Kepala Staf Pengamanan Rutan.

Warga binaan yang dituju sebagai penerima paket perkedel itu pun segera dipanggil untuk diinterogasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI