Kode Keras dari PSI: Jokowi Bakal Jadi Dewan Pembina?

Jum'at, 18 Juli 2025 | 22:29 WIB
Kode Keras dari PSI: Jokowi Bakal Jadi Dewan Pembina?
Politisi PSI Raja Juli Antoni usai menemui Presiden ke-7 RI Jokowi di Solo. (Suara.com/Ari Welianto)

Suara.com - Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni angkat bicara soal isu bergabungnya mantan Presiden Joko Widodo alias Jokowi sebagai anggota Dewan Pembina PSI. 

Ia tidak secara gamblang membenarkan, tapi menyiratkan Jokowi dan PSI memiliki kedekatan spesial.

Raja Juli mengatakan, dalam dunia politik ada banyak dimensi komunikasi yang berlaku, termasuk yang bersifat formal, informal, implisit, dan eksplisit.

Ia mencontohkan rangkaian acara kongres yang sudah jelas mendapatkan dukungan dari Jokowi.

"Acaranya di Solo. Saya kira semua orang sudah paham kenapa di Solo. Bahkan propertinya Pak Jokowi Graha Saba ini saya dulu hadir nikahan Mas Gibran di gedung ini. Iya itu saya kira juga bagian dari simbol politik ya," ujar Raja Juli, Jumat (18/07/2025).

Ia mengisyaratkan, pemilihan Solo sebagai kota asal Jokowi dan penggunaan gedung milik keluarga presiden untuk acara Kongres PSI bukanlah keputusan kebetulan semata. Itu adalah simbol politik yang kuat.

Tak hanya itu, sehari sebelumnya, pada Kamis (17/07), Jokowi juga telah menerima jajaran DPP PSI di kediamannya. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi tampak mengenakan jaket PSI berlogo gajah—logo baru partai yang rencananya akan diumumkan dalam Kongres.

"Pak Jokowi kemarin sudah pakai jaket PSI tentu itu akan tambah memperlihatkan kepada publik kedekatan emosional kedekatan hati Pak Jokowi kepada PSI," kata Raja Juli yang juga menjabat sebagai Menteri Kehutanan.

Menurutnya, segala bentuk dukungan dari Jokowi memiliki dampak besar, tidak hanya secara moral tetapi juga elektoral. 

Baca Juga: Kaesang di Atas Angin, SC Sebut Mustahil Terkejar di Pemilu Raya PSI: Selisihnya Sangat Signifikan!

Raja Juli menyebut dukungan Jokowi sebagai vitamin politik bagi partai yang tengah melakukan transformasi besar, termasuk mengganti logo dari mawar menjadi gajah.

"Dukungan dari Pak Joko Widodo itu adalah energi dan vitamin bagi kami karena memang Pak presiden ke-7 ini masih memiliki popularitas yang sangat baik di rakyat Indonesia keberhasilan beliau membangun bangsa ini," tuturnya.

Dia juga menambahkan, baik Presiden Prabowo Subianto maupun Presiden Jokowi merupakan dua simbol penting dalam politik nasional yang merepresentasikan persatuan bangsa.

"Pak Presiden Prabowo dan Pak Jokowi juga menjadi simbol kebangsaan kita. Simbol persatuan nasional. Jadi tentu ada berkah elektoral yang kita harapkan dengan dukungan Pak Jokowi," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI