Rinjani Memakan Korban: Guru Besar UGM Ungkap Fakta Mengerikan di Balik Keindahannya

Senin, 21 Juli 2025 | 13:36 WIB
Rinjani Memakan Korban: Guru Besar UGM Ungkap Fakta Mengerikan di Balik Keindahannya
Tim SAR gabungan melakukan evakuasi terhadap korban yang jatuh di kawasan Gunung Rinjani, Lombok Timur, Provinsi NTB. (ANTARA/HO-Humas SAR Mataram)

Namun tidak menggantikan pentingnya pengalaman dan insting lapangan.

Penggunaan peta digital atau aplikasi cuaca perlu didukung dengan pelatihan dasar survival dan etika tim atau orang-orang yang mendaki.

Baiquni mendorong agar pelatihan dasar seperti diklatsar, tali-temali, dan pembacaan medan dijadikan prasyarat pendakian.

Terutama bagi wisatawan asing yang belum familiar dengan ekosistem gunung Indonesia.

"Beda alat, beda naluri. Kadang orang terlalu fokus pada puncak sampai lupa diri," tandasnya.

Waspada Cuaca Ekstrem

Lebih lanjut, Baiquni menjelaskan, dalam manajemen destinasi, Gunung Rinjani sebenarnya telah menerapkan sistem buka-tutup jalur berdasarkan musim.

Penutupan jalur saat musim hujan merupakan strategi konservasi sekaligus pencegahan kecelakaan akibat cuaca ekstrem.

Walaupun memang diakui masih ada wisatawan yang nekat melanggaran aturan tersebut.

Baca Juga: UGM Sudah Klarifikasi, Kenapa Ijazah Jokowi Masih Diragukan?

Bahkan ada yang menyusup masuk jalur pendakian yang belum dibuka resmi.

"Biasanya Januari hingga Maret ditutup. Ini bagian dari strategi visitor management yang sangat penting, agar unsur alam bisa pulih dan pendaki bisa merencanakan kunjungan dengan aman," tandasnya.

Dalam menghadapi perubahan iklim, sistem mitigasi perlu lebih adaptif dan prediktif.

Baiquni mengingatkan bahwa membaca tanda-tanda alam tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada pemahaman lokal dan intuisi alami.

Dia menekankan pentingnya penggabungan antara sains modern dan kearifan lokal dalam mengelola risiko di wilayah pegunungan.

"Kita diberi indera, nalar, dan nurani. Gunakan itu untuk membaca tanda-tanda alam, seperti awan, arah angin, dan pola kabut," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI