Kasus Investasi Fiktif Rp1 T, KPK Panggil Eks Direktur Operasional hingga Sekretaris Dirut PT Taspen

Senin, 21 Juli 2025 | 13:03 WIB
Kasus Investasi Fiktif Rp1 T, KPK Panggil Eks Direktur Operasional hingga Sekretaris Dirut PT Taspen
Tersangka mantan dirut PT Taspen Antonius N.S Kosasih dihadirkan ruang konferensi pers penenetapan tersangka di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta. [Suara.com/Alfian Winanto]

Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap tiga orang saksi dari PT Taspen pada hari ini.

Mereka diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan penyimpangan investasi PT Taspen dengan tersangka korporasi PT IIM (Insight Investments Management).

"Hari ini, Senin (21/7), KPK menjadwalkan pemeriksaan terhadap saksi dugaan TPK terkait kegiatan investasi di PT Taspen atas nama tersangka PT IIM," kata Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo kepada wartawan, Senin (21/7/2025).

Adapun saksi yang dipanggil ialah mantan Direktur Operasional PT Taspen Ariyandi, Sekretaris Direktur Utama PT Taspen dari tahun 2022 hingga sekarang Nadira Aldhina, dan mantan Direktur Operasi dan Manajemen Risiko PT Taspen Ermanza.

"Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK," ujar Budi.

Meski begitu, Budi belum mengonfirmasi kehadiram mereka. Selain itu, dia juga belum mengungkapkan materi pemeriksaan yang akan ditanyakan penyidik kepada tiga saksi tersebut.

PT IIM Jadi Tersangka Korporasi

Sebelumnya, KPK menetapkan PT IIM (Insight Investments Management) sebagai tersangka dalam kasus dugaan penyimpangan investasi PT Taspen.

Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menjelaskan pihaknya melakukan penggeledahan di kantor PT IIM yang berada di Jakarta Selatan pada hari ini.

Baca Juga: Hasto: Saya Minta Agar Harun Masiku Segera Ditangkap

“Dalam penggeledahan ini, penyidik mengamankan dokumen terkait catatan keuangan, transaksi efek, daftar aset, dan BBE, serta 2 unit kendaraan roda empat,” kata Budi kepada wartawan, Jumat (20/6/2025).

Menurut dia, perkara ini merupakan pengembangan dari penyidikan dugaan penyimpangan investasi di PT Taspen yang dikelola oleh PT IIM sebagai Manajer Investasi.

Dalam kasus tersebut, Direktur Utama PT Taspen Antonius Nicholas Stephanus Kosasih dan Direktur PT IIM Ekiawan Heri Primaryanto. Adapun nilai kerugian keuangan negara akibat kasus tersebut mencapai Rp 1 triliun.

“Dalam penyidikannya, 0enyidik menemukan fakta-fakta keterlibatan beberapa pihak termasuk korporasi sebagai subjek hukum sebagaimana diatur dlm UU TPK, sehingga kemudian dibuka penyidikan baru untuk meminta pertanggungjawaban pidana kepada korporasi,” ujar Budi.

“Hal ini sebagaimana ketentuan PERMA yang sudah memberikan rambu-rambu dalam rangka memproses Korporasi sebagai subjek hukum yang bisa dimintai pertanggungjawaban pidananya,” tambah dia.

Taspen
Taspen. (ist)

Budi juga menyebut penyidik sudah mengidentifikasi pihak-pihak yang turut menerima dan menikmati aliran uang dalam perkara ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI