Tak Ada saat Jokowi Ramal PSI Akan Jadi Partai Besar di Kongres, Ini Jawaban Kompak Elite PDIP

Senin, 21 Juli 2025 | 16:06 WIB
Tak Ada saat Jokowi Ramal PSI Akan Jadi Partai Besar di Kongres, Ini Jawaban Kompak Elite PDIP
Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi memberikan sambutan di Kongres PSI, di Gedung Graha Saba Buana Solo, Sabtu (19/7/2025) sore. [Suara.com/Ronald Seger Prabowo]

Suara.com - PDI Perjuangan (PDIP) menjadi partai yang tak hadir perwakilannya dalam acara Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/7/2025).

Merespons hal itu, Ketua DPP PDIP Said Abdullah saat ditanyai mengapa partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri tak hadir dalam penutupan Kongres PSI, ia mengaku tak tahu.

"Kita diundang apa tidak gak tahu, gak tahu, gak dapat konfirmasi (dari DPP)," kata Said ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/7/2025).

Saat ditanyai lagi apa alasanya PDIP tak turut hadir, Said lagi-lagi mengaku tak mentahuinya.

"Wah gak tau, gak dapat konfirmasi dari berbagai dari DPP juga ga ada konfirmasi," katanya.

Terpisah, Politisi PDIP Aria Bima juga memberikan jawaban senada dengan Said soal absennya PDIP di penutupan Kongres PSI.

"Saya nggak tahu ya, mungkin nggak diundang kali hehe, dicek dulu," kata Aria ditemui di Komplek Parlemen juga.

Sebelumnya, Presiden Ke-7 RI Joko Widodo meyakini Partai Solidaritas Indonesia atau PSI kelak menjadi partai besar karena partai yang diibaratkan sebagai perusahaan itu bukan dimiliki oleh pengurus dan kader, bukan pula dimiliki oleh elite, apalagi keluarga.

PSI, yang dalam kongres pada Sabtu (19/7/2025) telah menetapkan Kaesang Pangarep, anak bungsu Jokowi, sebagai Ketua Umum diyakini akan menjadi pemain besar dalam politik Indonesia jika semua anggota bekerja keras. Adapun Kaesang meraih suara terbanyak dalam pemilihan partai.

Baca Juga: Prabowo Bongkar Rahasia Grace Natalie di Kongres PSI: Dulu Hampir Jadi Kader Gerindra

"Saham partai ini dimiliki oleh seluruh pengurus, oleh seluruh anggota, oleh seluruh kader. Tidak ada kepemilikan elite, tidak ada kepemilikan keluarga apalagi, semua memiliki saham yang sama," kata Jokowi pada Kongres PSI 2025 di Graha Saba Buana, Solo, Jawa Tengah, Sabtu.

"Dengan ini mestinya seluruh anggota, seluruh kader itu bersama-sama ikut membesarkan partai," katanya menambahkan.

Jokowi menilai branding PSI menjadi partai Super TBK membuat seluruh anggota dan kader merasa memiliki partai tersebut, dan berupaya bersama untuk membesarkan partai.

Mantan Wali Kota Solo itu juga memberi catatan bahwa menjadi partai yang kuat dan besar tidak bisa tergesa-gesa, namun ada tahapan yang harus dilalui dengan kerja keras semua anggota.

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan sambutan saat menghadiri penutupan Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI). [ANTARA]
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan sambutan saat menghadiri penutupan Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI). [ANTARA]

Ia pun memperkirakan bahwa PSI baru menjadi partai yang kuat dan besar pada 2034, bukan 2029. Selain karena dimiliki seluruh anggota, Jokowi menilai PSI yang baru saja berganti logo menjadi gajah merah-putih itu, merupakan partai cerdas.

Menurut dia, gajah melambangkan ilmu pengetahuan, artinya kader PSI merupakan kader yang cerdas. Gajah, kata Jokowi, juga melambangkan pengetahuan dan kebijakan. Oleh sebab itu, ia mendukung penuh PSI.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI