Suara.com - Janji tumpukan uang dan petualangan di medan perang Ukraina kini telah berganti menjadi ratapan penyesalan yang pahit.
Bagi Satria Arta Kumbara, mantan prajurit Marinir TNI AL, realita dingin di Eropa Timur ternyata jauh dari bayangan.
Kegagahan yang dulu ia tampilkan kini luntur, digantikan oleh permohonan belas kasihan yang viral dan menyentuh.
Jauh dari Tanah Air, di tengah konflik yang tak ia pahami sepenuhnya, Satria muncul bukan lagi dengan seragam kebanggaan, melainkan dengan wajah memelas dalam sebuah video pengakuan.
Ia menanggalkan semua harga diri, memohon langsung kepada pemimpin tertinggi negara yang pernah ia bela, Presiden Prabowo Subianto, agar diizinkan kembali ke pelukan Ibu Pertiwi.
Keputusannya yang gegabah itu, akunya, didasari oleh motif yang paling mendasar: uang.
Namun, harga yang harus dibayar ternyata jauh lebih mahal dari sekadar nyawa.
"Ia meminta maaf, mengatakan bahwa bergabung dengan pasukan Rusia tidak sepadan dengan kehilangan kewarganegaraannya dan ia melakukannya hanya untuk uang," tulis akun X @Jatosint yang menyebarkan rekaman pilu tersebut.
Satria mengaku silap, tidak pernah menyadari bahwa tanda tangan di atas kontrak militer dengan Rusia akan merenggut statusnya sebagai Warga Negara Indonesia.
Baca Juga: KM Barcelona Kebakaran Hebat, 2 Kapal Perang TNI AL Dikerahkan untuk Evakuasi
Iming-iming materi ternyata menuntut bayaran yang tak pernah ia perhitungkan: identitasnya sebagai putra bangsa.
Kini, pengakuan Satria menjadi pedang bermata dua di pengadilan digital.
Di satu sisi, ada simpati bagi seorang anak bangsa yang tersesat. Di sisi lain, cemoohan tak terhindarkan bagi pilihan yang ia buat.
"Lah abang udah bisa kabur aja dulu, kok malah mau balik," sindir akun @Carele***, lengkap dengan emoji tawa.
Yang lain menimpali dengan pedas, "Hayo mana yang kemarin bangga-banggain beliau," menyoroti ironi dari puja-puji yang pernah dialamatkan padanya.