Grand Design Politik Jokowi 'Ambyar', Ray Rangkuti: Salah Hitung Terbesar Sang Presiden

Kamis, 24 Juli 2025 | 08:31 WIB
Grand Design Politik Jokowi 'Ambyar', Ray Rangkuti: Salah Hitung Terbesar Sang Presiden
Joko Widodo, Presiden Indonesia ke-7, mengatakan PSI akan menjadi besar karena bukan partai keluarga. PSI kini dipimpin anak Jokowi, Kaesang Pangarep. [Antara/Maulana Surya]

Pamor Jokowi, menurut Ray, menurun lebih cepat dibandingkan presiden-presiden sebelumnya, sebuah proses alami yang tak memerlukan desain besar untuk menjatuhkannya.

Tantangan terbesar kini berada di pundak PSI dan Kaesang. Mereka harus membuktikan diri mampu mandiri dari bayang-bayang Jokowi yang kian meredup. 

"Menyoroti pentingnya pamor Jokowi yang tersisa dan kemampuan internal PSI (termasuk Kaesang) untuk mandiri dari bayang-bayang Jokowi," tegas Ray.

Prabowo Fokus Legasi Sendiri, IKN Ditinggalkan?

Ilustrasi Istana Garuda di IKN. [Ist]
Ilustrasi Istana Garuda di IKN. [Ist]

Bagaimana dengan relasi Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Subianto? Ray Rangkuti menafsirkannya dengan skeptis. 

Kehadiran Prabowo di acara PSI atau kunjungannya ke kediaman Jokowi dianggap tak lebih dari sekadar basa-basi politik.

"Menganggap kunjungan Prabowo ke acara PSI di Solo dan ke rumah Jokowi sebagai basa-basi politik, bukan indikasi hubungan yang mesra atau dukungan Prabowo untuk PSI," jelas Ray.

Indikasi yang lebih kuat justru menunjukkan Prabowo akan lebih fokus membangun legasinya sendiri. Proyek ambisius Jokowi seperti Ibu Kota Negara (IKN) bisa jadi tidak menjadi prioritas utama. 

"Menyebut bahwa Prabowo lebih memprioritaskan legasinya sendiri (MBG, Koperasi Merah Putih) daripada melanjutkan legasi Jokowi seperti IKN," kata Ray. 

Baca Juga: Wasiat Ma'ruf Amin untuk Prabowo: Saya Minta Tambang Digunakan untuk Kemakmuran Rakyat

Pernyataan Prabowo yang menyebut PSI sebagai "binatang kesayangan" sementara PDIP adalah "saudara" juga menjadi sinyal jelas tentang peta kedekatan politik yang sesungguhnya.

Secara keseluruhan, analisis Ray Rangkuti memberikan gambaran suram tentang babak akhir kekuasaan Jokowi. Sebuah era yang dibangun dengan citra kuat kini menghadapi ujian realitas politik yang tak kenal ampun, di mana setiap sekutu akan mulai menimbang untung dan rugi untuk masa depan mereka sendiri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI