Cinta Ditolak! Pria 61 Tahun Nangis di Kantor Polisi

Muhammad Yunus Suara.Com
Minggu, 27 Juli 2025 | 12:46 WIB
Cinta Ditolak! Pria 61 Tahun Nangis di Kantor Polisi
Pria di kota Makassar, Sulawesi Selatan, menangis sedih di Kantor Polisi. Usai lamarannya ditolak sang pacar. Ia juga diancam akan dibunuh oleh cucu kekasihnya [SuaraSulsel.id/istimewa]

Suara.com - Suasana Kantor Polsek Makassar mendadak haru dan mengundang tawa setelah seorang pria paruh baya berusia 61 tahun mendatangi kantor polisi sambil menangis tersedu-sedu.

Pria tersebut mengaku mengalami penolakan lamaran dari kekasihnya dan merasa terancam. Setelah cucu sang kekasih mengancam akan membunuhnya.

Peristiwa ini terjadi pada Jumat, 25 Juli 2025, dini hari. Videonya pun kini viral di media sosial.

Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu, tampak seorang pria berbaju hijau datang ke kantor polisi dalam kondisi emosional.

Ia mengaku tidak hanya patah hati, tapi juga ketakutan karena mendapat ancaman pembacokan dari cucu perempuan yang ia lamar.

"Coba kalau bapak jadi saya, sedih nggak?" katanya sambil terisak kepada petugas jaga.

Tak hanya mengadukan soal penolakan, pria itu juga menyatakan ingin menginap di kantor polisi karena merasa nyawanya tidak aman.

Ia menyebut dirinya sebagai warga negara yang percaya hukum dan meminta perlindungan dari kepolisian.

"Bisa kau jamin nyawaku? Saya warga Indonesia, saya percaya hukum," ucapnya lagi dengan nada emosi.

Baca Juga: Apa Itu Kurikulum Berbasis Cinta (KBC)? Demi Pendidikan yang Tak Hanya Soal Angka & Peringkat

Menurut pengakuannya, ia telah menjalin hubungan asmara dengan perempuan seusianya selama kurang lebih satu tahun.

Sayangnya, hubungan itu tidak mendapat restu dari pihak keluarga sang perempuan.

"Biar mi viralka, pak. Saya sudah berkorban banyak, Ria," katanya lagi.

Ketegangan memuncak saat ia memberanikan diri untuk melamar secara langsung. Namun, bukan jawaban manis yang ia terima, melainkan ancaman dari cucu kekasihnya.

Pria itu juga mengakui bahwa sebelum mendatangi kantor polisi, ia sempat mengonsumsi minuman beralkohol jenis tuak. Namun, ia menegaskan bahwa dirinya tidak dalam kondisi mabuk berat.

Ia bahkan mengaku sakit hati sebab sudah banyak berkorban untuk kekasihnya. Pria itu rela menyewa rumah selama setahun demi membahagiakan pasangannya.

Beruntung, tak lama setelah kejadian, kekasihnya dan pihak keluarga pria tersebut datang ke kantor polisi untuk menjemput dan menenangkannya. Situasi pun berangsur kondusif.

Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Wahiduddin, membenarkan adanya kejadian tersebut.

Ia menjelaskan, pria di video itu memang datang dalam kondisi terpengaruh alkohol dan mengaku mendapat ancaman dari pihak keluarga kekasihnya.

"Iya, jadi bapak itu datang minta perlindungan ke polsek Makassar. Dia mabuk, minta perlindungan karena tidak direstui untuk menikah oleh keluarga pacarnya," ujar Wahiduddin saat dikonfirmasi, Sabtu, 26 Juli 2025.

Meski belum ditemukan adanya bukti kekerasan fisik, pria itu menyampaikan rasa takut yang mendalam.

Kata Wahid, pria itu telah diancam akan dibacok jika kembali menemui sang kekasih.

"Tidak ada (penganiayaan). Hanya sebatas merasa terancam. Karena dia mabuk, jadi penyampaiannya juga kurang jelas," lanjut Wahid.

Pihak kepolisian pun bergerak cepat untuk menengahi persoalan ini.

Mediasi dilakukan antara pria tersebut dengan keluarga perempuan yang disebut sebagai kekasihnya. Proses mediasi difasilitasi oleh anggota Bhabinkamtibmas Polsek Makassar.

"Sudah dimediasi. Kan sudah dibawa pulang sama keluarganya kemarin," sebutnya.

Video pria tersebut pun menyebar luas di media sosial, terutama di platform TikTok dan Instagram. Kisahnya mengundang beragam tanggapan dari warganet.

Sebagian menertawakan situasi yang dinilai unik dan lucu. Namun, tak sedikit yang menyampaikan simpati atas patah hati yang begitu dalam.

"Wanita mana yang menyakitimu begitu dalam, King?," komentar warganet.

"Cinta ditolak cucu kekasih, ini plot twist yang bahkan FTV pun belum kepikiran," tulis yang lainnya.

"Bapak-bapak cintanya ditolak lapornya ke polisi," timpal yang lainnya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI