Bagai Sekadar Formalitas, Kongres PDIP Teguhkan Kekuasaan Absolut Megawati

Jum'at, 01 Agustus 2025 | 16:17 WIB
Bagai Sekadar Formalitas, Kongres PDIP Teguhkan Kekuasaan Absolut Megawati
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri diapit dua anaknya yang mencium pipinya, Puan Maharani dan Prananda Prabowo. Momen ini diunggah di akun Instagram puanmaharaniri. [Tangkapan layar akun IG]

Suara.com - Perhelatan Kongres ke-6 PDI Perjuangan di Bali pada Jumat (1/8/2025) di BNDCC, Nusa Dua Bali hari ini seolah bukanlah sebuah panggung demokrasi untuk memilih nahkoda baru.

Sebaliknya, kongres ini menjadi sebuah seremoni peneguhan, sebuah ritual politik yang menegaskan bahwa sentralitas figur Megawati Soekarnoputri sebagai pusat gravitasi partai masih tak tergoyahkan.

Pengukuhannya sebagai Ketua Umum periode 2025-2030, yang berlangsung begitu cepat, Kongres ini hanya formalitas dari sebuah keputusan yang sudah final sejak Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V beberapa bulan sebelumnya.

Ketua Steering Committee Kongres, Komarudin Watubun, secara terbuka mengakui hal ini.

“Karena memang sudah terpilih di Rakernas kemarin, ini dikukuhkan saja. Forum Rakernas tidak untuk memilih ketua umum,” kata Komarudin.

Pernyataan ini mengonfirmasi bahwa Kongres bukan lagi forum deliberatif untuk kepemimpinan puncak, melainkan ajang aklamasi.

Bahkan kecepatan prosesnya mengejutkan panitia sendiri.

“Saya juga tidak tahu secepat ini, kita setting kan sampai 23.00 malam. Iya (untuk periode 2025-2030),” tambahnya.

Akar dari kekuasaan absolut ini tertancap kuat pada hasil Rakernas V Mei 2024.

Baca Juga: Susul Rano Karno, Pramono Bertolak ke Bali Ikut Agenda PDIP Sambil Kerja

Saat itu, melalui Puan Maharani, aspirasi tunggal dari seluruh daerah dibacakan sebagai sebuah permohonan yang tak bisa ditolak.

“Rakernas V Partai setelah mendengarkan pandangan umum DPD PDI Perjuangan se-Indonesia memohon kesediaan Prof. DR. Megawati Soekarnoputri untuk dapat diangkat dan ditetapkan kembali sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan, Periode 2025-2030 pada Kongres VI tahun 2025,” demikian bunyi mandat tersebut.

Lebih dari sekadar perpanjangan jabatan, Rakernas V juga menyerahkan tongkat komando paling strategis sepenuhnya ke tangan Megawati: penentuan arah politik partai.

“Oleh karena itu Rakernas V Partai memberikan kewenangan penuh kepada Ketua Umum PDI Perjuangan sesuai dengan ketentuan Pasal 15 Anggaran Rumah Tangga PDI Perjuangan untuk menentukan sikap politik Partai terhadap pemerintah,” tegas Puan.

Dengan demikian, Kongres VI PDIP menjadi babak akhir dari konsolidasi kekuasaan yang memastikan bahwa hingga 2030, Megawati adalah satu-satunya penentu arah dan masa depan PDI Perjuangan.

Adapun Rakernas kali ini mengusung tema “Satyam Eva Jayate: Kebenaran Pasti Menang" dan subtema "Kekuatan Persatuan Rakyat dalam Kebenaran”.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI