Karena kru Topi Jerami adalah kelompok fiksi dari Jepang dan bukan organisasi terlarang di Indonesia, maka benderanya pun tidak masalah untuk dikibarkan.
3. Cerminan Harapan, Ekspektasi, bahkan Kritik untuk Pemerintah
Ini adalah poin paling menarik. Pemerintah ternyata tidak menutup mata terhadap makna simbolis di balik bendera tersebut. Bima Arya, yang juga mantan Wali Kota Bogor, melihat aksi ini bisa jadi merupakan refleksi atau harapan dari masyarakat.
"Kalaupun ada ekspresi (pengibaran bendera) One Piece, maka kami lihat ekspresi atau ekspektasi sebagai bahan masukan tentunya," ucapnya.
Kisah One Piece sendiri sarat dengan narasi perjuangan melawan ketidakadilan, mengejar kebebasan, dan melawan Pemerintah Dunia yang tiran.
Bima Arya menangkap kemungkinan adanya pesan tersirat dari para penggemar. Baginya, ini bisa menjadi bentuk kritikan terhadap kondisi negara, yang akan didengar sebagai masukan.