Suara.com - Baru seumur jagung kepemimpinan Bahlil Lahadalia, Partai Golkar sudah diterpa isu tak sedap. Angin Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk menggoyang kursi ketua umum berembus kencang, memaksa para elite partai berlambang beringin itu turun gunung untuk memberikan bantahan serempak.
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, yang baru terpilih secara aklamasi pada Munas XI Agustus 2024 lalu, menjadi yang pertama menepis isu keretakan di tubuh partainya. Ia mempertanyakan kredibilitas sumber gosip yang beredar dan meminta publik untuk tidak mudah percaya.
“Masa mau dipercaya berita yang enggak ada sumbernya?” kata Bahlil dalam keterangannya di Jakarta, dilansir Antara, Minggu (3/8/2025).
Nada serupa datang dari Ketua Bidang Keagamaan dan Kerohanian Partai Golkar, Nusron Wahid. Namanya yang sempat dikait-kaitkan dalam isu ini langsung dibantah tegas.
Nusron bahkan memastikan tidak ada pembicaraan apa pun soal Munaslub yang melibatkan pihak Istana.
“Pertama, saya tidak tahu menahu tentang isu tersebut. Kedua, sampai hari ini tidak pernah ada pembicaraan di lingkungan Istana kepada saya ataupun kepada pihak-pihak lain di lingkungan Partai Golkar yang membicarakan tentang munaslub,” ujar Nusron.
Penegasan bahwa internal Golkar solid juga datang dari politikus senior, Nurdin Halid. Mantan Ketua Umum PSSI ini bahkan menyebut isu Munaslub sebagai hoaks murahan yang sengaja diembuskan untuk menciptakan kegaduhan dan tidak layak untuk ditanggapi lebih jauh.
"Isu Munaslub Golkar itu hoaks. Itu isu murahan yang tidak perlu direspons,” kata Nurdin dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (1/8).
Baca Juga: Ada Apa Dengan Istana dan Golkar? Isu Munaslub Paksa Elite Turun Gunung Beri Klarifikasi