Merdeka untuk Siapa? Mami Yuli Kecam Keras Pemkab Gorontalo Soal Larangan Waria di Acara HUT RI

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Rabu, 06 Agustus 2025 | 11:12 WIB
Merdeka untuk Siapa? Mami Yuli Kecam Keras Pemkab Gorontalo Soal Larangan Waria di Acara HUT RI
Ketua Komunitas Forum Komunikasi Waria se-Indonesia, Yulianus Rettoblaut atau Mami Yuli. (Suara.com/Tyo)

Suara.com - Forum Komunikasi Waria Indonesia mengecam kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo yang secara resmi melarang keterlibatan waria dalam seluruh rangkaian acara perayaan, mulai dari pesta rakyat, lomba gerak jalan, hingga berbagai perlombaan saat peringatan HUT ke-80 RI.

Ketua Forum Komunikasi Waria Indonesia Dr Yulianus Rettoblaut Sh, MH atau mami Yuli menegaskan kebijakan waria dilarang ikut HUT RI yang diteken oleh Bupati Gorontalo, Sofyan Puhi, itu sebagai bentuk diskriminasi.

"Dalam UU juga ada aturan untuk kebebasan berekspresi hak setiap orang. Kalau ada perda yang melarang saya pikir itu diskriminasi," ujar Mami Yuli kepada Suara.com, Rabu (6/8/2025).

"UU ham 39 THN 1999 juga juga menyatakan kelompok rentan haknya harus dipenuhi oleh pemerintah menurut saya kalau sebatas tampil itu kan wajar wajar dan positip apalagi dalam rangka 17 Agustus harusnya boleh," katanya menambahkan.

Mami Yuli kemudian menyarankan agar komonitas transpuan untuk duduk bareng agrar tidak ada yang saling dirugikan.

"Apa saja masalahnya, jangan diam saja sosialisasi dengan lembaga lembaga advokasi didaerah seperti LBH dinas sosial pasti ada jalan yang terbaik," kata dia.

Seperti diberitakan, suasana menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Gorontalo diwarnai kebijakan kontroversial.

Pemkab Gorontalo secara resmi melarang keterlibatan waria dalam seluruh rangkaian acara perayaan, mulai dari pesta rakyat, lomba gerak jalan, hingga berbagai perlombaan lainnya.

Kebijakan ini ditegaskan kembali oleh Bupati Gorontalo, Sofyan Puhi, menjelang perayaan kemerdekaan.

Baca Juga: Gorontalo Kini Terhubung! Smartfren Hadirkan 4G, Sinyal Ngebut!

Adapun alasan utama yang dikemukakan adalah untuk mencegah adanya pornoaksi yang dianggap melanggar norma kesusilaan dan ketertiban umum.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kabupaten Gorontalo, Taufik Margono, menyatakan bahwa larangan ini didasarkan pada pengalaman sebelumnya di mana penampilan waria seringkali disertai dengan gerakan erotis yang tidak sesuai.

Kontes waria di Kota Makassar dibubarkan petugas karena tidak memiliki izin, Sabtu 18 November 2023 [SuaraSulsel.id/Istimewa]
Kontes waria di Kota Makassar dibubarkan petugas karena tidak memiliki izin. [SuaraSulsel.id/Istimewa]

Larangan ini sebenarnya bukan aturan baru. Kebijakan tersebut merupakan penegasan kembali dari Surat Edaran Bupati Gorontalo Nomor 800/BKBP/76/IV/2025 yang telah diterbitkan pada 25 April 2025.

Dalam surat edaran itu tidak hanya melarang keterlibatan waria, tetapi juga menargetkan biduan dengan tarian erotis, peredaran minuman beralkohol, narkoba, dan praktik perjudian dalam setiap keramaian.

Untuk memastikan aturan ini dipatuhi, pemerintah tidak main-main dalam menyiapkan sanksi.

Sebuah ancaman sanksi yang tidak biasa ditujukan kepada para camat yang lalai dalam pengawasan. Jika di wilayahnya ditemukan ada kegiatan HUT RI yang menampilkan waria dengan pakaian yang tidak sesuai kodratnya, camat tersebut akan dikenakan sanksi sosial berupa keharusan memakai rok saat upacara bendera 17 Agustus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI