Teknologi Pemandu Canggih dan Kemampuan "Tembak-dan-Lari"
Untuk mencapai presisi setinggi itu, KHAN dipandu oleh sistem navigasi ganda yang canggih, memadukan panduan inersia (INS) dengan koreksi dari satelit GPS dan GLONASS. Keandalannya tidak berhenti di situ.
Rudal ini juga dilengkapi permukaan kendali aerodinamis yang memungkinkannya bermanuver lincah saat mendekati target. Kemampuan ini tidak hanya meningkatkan daya hancur, tetapi juga membuatnya sangat sulit untuk dicegat oleh sistem pertahanan udara musuh.
Dipasang pada platform truk Tatra 8x8, sistem KHAN memiliki mobilitas tinggi, memungkinkannya menerapkan taktik "tembak-dan-lari" (shoot-and-scoot).
Setelah meluncurkan rudal, sistem dapat dengan cepat berpindah posisi untuk menghindari deteksi dan serangan balasan dari musuh.
Radius serangannya yang mencapai 280 km kini menempatkan sebagian besar Laut Cina Selatan, koridor maritim yang krusial, dan bahkan wilayah selatan negara tetangga dalam jangkauan tembak dari Kalimantan.
Kehadiran KHAN secara efektif memberikan Indonesia kemampuan serangan kedua (second strike capability), sebuah sinyal tegas bahwa Indonesia siap dan mampu mempertahankan kedaulatannya dengan platform serangan presisi canggih.
Hal ini diperkirakan akan memicu tren serupa di antara negara-negara ASEAN, menjadikan kawasan ini sebagai episentrum baru proliferasi rudal taktis.
Baca Juga: TNI Resmi Punya Rudal Balistik! Picu Kekhawatiran Perlombaan Senjata di Asia Tenggara