Suara.com - Postur kekuatan militer regional telah terjadi. Indonesia secara resmi menjadi negara pertama di kawasan Asia Tenggara yang mengoperasikan sistem rudal balistik taktis, KHAN, yang dipasok oleh raksasa manufaktur pertahanan asal Turki, Roketsan.
Kehadiran senjata dengan kemampuan serangan presisi hingga 280 kilometer ini, menandai pergeseran paradigma dalam keseimbangan militer ASEAN dan memicu perdebatan sengit tentang potensi dimulainya era baru perlombaan rudal.
Informasi ini menguat setelah beredarnya gambar-gambar yang dirilis pada 1 Agustus 2025 oleh pengamat militer lokal.
Selain itu, foto-foto rudal KHAN juga terdapat dalam laman Defence Security Asia.
Foto-foto tersebut menunjukkan platform rudal KHAN, yang diberi kode ITBM-600, telah siaga di fasilitas Raipur A, yang merupakan markas Batalyon Artileri Medan ke-18 (Yonarmed 18/Buritkang Tenggarong) di Kalimantan Timur.
Keberadaan sistem peluncur-angkut (TEL) ini mengonfirmasi Indonesia telah secara resmi memasukkan senjata strategis tersebut ke dalam arsenal aktifnya, kurang dari tiga tahun setelah kontrak pengadaan ditandatangani.
"Ini adalah pertama kalinya sistem rudal Khan, versi ekspor dari sistem rudal balistik Bora yang telah teruji tempur, akan masuk ke dalam inventaris kekuatan selain militer Turki," ujar wakil manajer umum Roketsan, Murat Kurtulus, saat penandatanganan kesepakatan pada November 2022.
![Rudal balistik taktis (ITBM) pertama milik TNI, KHAN ITBM-600, yang dipesan dari Turki dilaporkan telah tiba di tanah air. Rudal ini langsung ditempatkan di daerah perbatasan dengan Malaysia. [defencesecurityasia]](https://media.suara.com/pictures/original/2025/08/06/89546-rudal-khan-milik-tni-1.jpg)
Mengubah Doktrin Pertahanan Maritim
Akuisisi dan penempatan rudal KHAN merupakan sebuah gebrakan tektonik yang mengubah doktrin strategis regional Indonesia.
Baca Juga: Rudal Balistik yang Dibeli TNI Sudah Datang! Langsung Ditarok di 'Muka' Malaysia
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau, Jakarta secara historis selalu berfokus pada pertahanan pesisir, keamanan internal, dan sistem persenjataan permukaan-ke-permukaan dengan jangkauan terbatas.
KHAN mengubah total persamaan tersebut. Rudal balistik taktis ini secara efektif memperluas radius serangan Indonesia hingga mencakup sebagian besar Laut Cina Selatan, koridor maritim yang disengketakan, dan bahkan berpotensi menjangkau bagian selatan negara-negara tetangga jika skenario pencegahan gagal.
Sistem KHAN, turunan dari rudal Bora yang digunakan di dalam negeri Turki, dirancang untuk serangan presisi di medan perang dan mematikan.
Dengan jangkauan maksimum 280 kilometer dan tingkat akurasi di bawah 10 meter (Circular Error Probable/CEP), KHAN mengubah Indonesia dari kekuatan maritim yang secara tradisional bersifat defensif menjadi aktor dengan kemampuan serangan jarak jauh yang kredibel di tingkat regional.
Dipersenjatai dengan hulu ledak berdaya ledak tinggi atau fragmentasi seberat 470 kilogram, rudal KHAN dirancang untuk menetralisir target bernilai tinggi seperti pusat komando dan kendali, lapangan terbang, pusat logistik, bunker yang diperkeras, serta sistem radar musuh.
Pemicu Perlombaan Rudal di ASEAN?