Suara.com - Posisi strategis di pucuk pimpinan Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan segera terisi. Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan melantik Wakil Panglima TNI dalam sebuah upacara militer di Batujajar, Bandung, pada Minggu, 10 Agustus 2025.
Jabatan Wakil Panglima TNI ini, sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 66 Tahun 2019, harus diisi oleh seorang jenderal bintang empat.
Kini, bursa calon mengerucut pada tiga nama kepala staf angkatan yang sedang menjabat. Masing-masing memiliki rekam jejak dan potensi yang kuat. Siapakah yang akan dipilih Prabowo untuk mendampingi Panglima TNI?
Berikut adalah profil dan analisis potensi dari tiga jenderal bintang empat yang menjadi kandidat utama:
1. Jenderal TNI Maruli Simanjuntak (TNI AD)
![Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak berjalan untuk mengikuti upacara serah terima jabatan dari KSAD lama ke pejabat baru di Markas Besar TNI AD (Mabesad), Jakarta, Jumat (1/12/2023). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/12/01/24609-sertijab-ksad-maruli-simanjuntak.jpg)
Saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Maruli adalah lulusan Akademi Militer 1992. Menantu dari Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan ini memiliki karier yang cemerlang di Korps Baret Merah (Kopassus).
Jejak Karier: Pernah menjabat Komandan Detasemen Tempur Cakra, Komandan Grup A Paspampres (2014-2016), Danrem, Pangdam IX/Udayana (2020), hingga Pangkostrad.
Analisis Potensi: Sebagai KSAD, Maruli memimpin matra terbesar di TNI. Pengalamannya yang luas di Paspampres dan komando teritorial memberinya pemahaman mendalam tentang pengamanan VVIP dan stabilitas wilayah. Faktor kedekatannya dengan lingkaran kekuasaan juga menjadi nilai tambah yang signifikan.
2. Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono (TNI AU)
Baca Juga: Prabowo Mau Hidupkan Lagi Wakil Panglima TNI, DPR: Sudah Tepat, Menteri Saja Ada Wakilnya

Sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Tonny adalah kepala staf termuda dan merupakan lulusan AAU 1993. Ia dikenal sebagai penerbang tempur andal yang pernah mengawaki F-16 hingga Sukhoi.
Jejak Karier: Pernah menjadi Komandan Skadron, Danlanud, hingga menjadi Ajudan Presiden Joko Widodo (2014-2016). Kariernya melesat cepat setelah itu, menjabat Sesmilpres, Pangkogabwilhan II, hingga kini KSAU.
Analisis Potensi: Pengalamannya sebagai ajudan presiden memberinya pemahaman unik tentang cara kerja Istana. Kenaikan pangkatnya yang pesat menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari pimpinan. Sebagai representasi modernisasi alutsista, Tonny bisa menjadi pilihan strategis untuk visi pertahanan ke depan.
3. Laksamana TNI Muhammad Ali (TNI AL)

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) ini adalah seorang perwira tinggi lulusan AAL 1989 yang sebagian besar kariernya dihabiskan di kesatuan kapal selam.
Jejak Karier: Pernah menjadi Komandan KRI Nanggala-402 (2004-2005), Gubernur AAL, Pangkoarmada I, hingga Pangkogabwilhan I (2021-2022).