"Pencarian dilaksanakan menggunakan 1 perahu karet dan 2 perahu kayu, menyisir pantai Goa Matu hingga radius 500m-1000m dari titik lokasi hilangnya korban," tambah Kapolres.
Tragedi ini menjadi pengingat pahit akan kekuatan alam yang tak terduga. AKBP Bestiana pun mengimbau seluruh personel dan masyarakat untuk tidak pernah meremehkan kondisi alam, terutama di wilayah pesisir yang terkenal dengan kontur tebing dan ombaknya yang berbahaya.
Hingga kini, mesin perahu masih terus menderu, menyisir setiap sudut pantai dengan satu harapan: menemukan kembali rekan mereka yang hilang ditelan ombak Goa Matu.