Prabowo: Daripada Dijajah Lebih Baik Mati!

Muhammad Yunus Suara.Com
Minggu, 10 Agustus 2025 | 15:14 WIB
Prabowo: Daripada Dijajah Lebih Baik Mati!
Presiden ke-8 Indonesia, Prabowo Subianto [Suara.com/Istimewa]

Suara.com - Presiden Prabowo Subianto mengungkap keyakinannya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak dapat ditaklukkan.

Dan seluruh rakyat Indonesia akan habis-habisan membela setiap jengkal tanah airnya.

Karena lebih baik mati daripada dijajah kembali oleh bangsa lain.

Oleh karena itu, Presiden Prabowo menjelaskan pertahanan defensif yang saat ini diterapkan untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI.

Tidak hanya ada di perbatasan-perbatasan atau tempat-tempat yang rawan, tetapi ada di seluruh tanah air, hingga kampung-kampung, dukuh-dukuh, desa-desa, lembah, dan gunung-gunung.

"Wawasan kita adalah wawasan pertahanan yang defensif. Ada yang mengatakan, dalam perang, defensif itu tidak bisa menang. Itu bacaan sejarah yang keliru. Kalau kita mempertahankan bangsa kita, kita pertahankan tiap kampung, tiap dukuh, tiap lembah, tiap gunung, tiap kecamatan, tiap kabupaten, tiap provinsi, tiap jengkal tanah, kita pertahankan, seluruh bangsa Indonesia pertahankan, saudara-saudara kita tidak bisa ditaklukkan, dan bagi kita, tidak ada masalah, daripada dijajah kembali, lebih baik kita mati," kata Presiden Prabowo saat memberikan amanat dalam Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) Kopassus TNI Angkatan Darat, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu 10 Agustus 2025.

Presiden Prabowo memuji banyak tokoh, termasuk pejabat negara sipil yang menghadiri upacara dengan mengenakan baju loreng TNI lengkap dengan baretnya.

Bagi Presiden, pilihan pakaian mereka itu menunjukkan mereka telah menyatakan diri menjadi bagian dari sistem pertahanan keamanan rakyat semesta (sishankamrata).

"Di belakang saya, banyak tokoh-tokoh yang memakai seragam. Mereka pakai seragam sebagai tanda mereka ingin terlibat. Mereka ingin mempertaruhkan diri mereka bersama-sama seluruh rakyat Indonesia, karena bangsa kita punya pertahanan yang kita namakan pertahanan rakyat semesta," ujar Presiden.

Baca Juga: Prabowo di Hadapan Kopassus: Pertahanan RI Wajib Super Kuat Hadapi Ancaman Global

Di belakang Mimbar Kehormatan, tempat Presiden memberikan amanatnya hari ini, sebagian besar menteri Kabinet Merah Putih hadir mengenakan pakaian loreng dan baretnya.

Termasuk juga Ketua DPR Puan Maharani, Ketua MPR Ahmad Muzani, dan Ketua DPD Sultan Bachtiar Najamudin.

Dalam Upacara Kehormatan Militer di Batujajar hari ini, Presiden Prabowo melantik dan mengukuhkan Wakil Panglima Jenderal TNI Tandyo Budi Revita, Panglima Kopassus Letjen TNI Djon Afriandi.

Panglima Korps Marinir Letjen TNI (Mar) Endi Supardi, Panglima Korps Pasukan Gerak Cepat Marsekal Madya TNI Deny Muis, dan Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional TNI AU Marsekal Madya TNI Andyawan Martono Putra.

Presiden Prabowo kemudian melantik enam panglima kodam baru, yaitu Mayjen TNI Kristomei Sianturi sebagai Pangdam XXI/Radin Inten, Mayjen TNI Zainul Arifin sebagai Pangdam XXII/Tambun Bungai.

Mayjen TNI Jonathan Binsar Parluhutan sebagai Pangdam XXIII/Palaka Wira, Mayjen TNI Agus Hadi Waluyo sebagai Pangdam XIX/Tuanku Tambusai, Mayjen TNI Arief Gajah Mada sebagai Pangdam XX/Tuanku Imam Bonjol, dan Mayjen TNI Lucky Avianto sebagai Pangdam XXIV/Mandala Trikora.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI