Heboh Intimidasi Bendera One Piece: Pedagang Ditampar Pria Ngaku Aparat, Konter HP Didatangi Petugas

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 10 Agustus 2025 | 19:09 WIB
Heboh Intimidasi Bendera One Piece: Pedagang Ditampar Pria Ngaku Aparat, Konter HP Didatangi Petugas
Diduga oknum aparat menampar pedagang sayur yang mengibarkan bendera One Piece (Instagram)

Suara.com - Fenomena viral pengibaran bendera 'Jolly Roger' dari anime One Piece menjelang HUT ke-80 RI memicu sejumlah insiden di berbagai daerah. Bukannya disambut euforia, aksi ini justru berujung pada konfrontasi, mulai dari kekerasan fisik hingga penertiban oleh petugas.

Dua insiden menonjol terjadi di Sulawesi Selatan dan Jawa Timur, menunjukkan adanya kesalahpahaman di tengah masyarakat terkait simbol populer ini.

Pedagang Ditampar di Depan Anak dan Istri

Di Sulawesi Selatan, seorang pedagang sayur bernama Pardi harus mengalami kejadian pahit saat dalam perjalanan menuju Pasar Bantaeng. Mobilnya yang mengibarkan bendera One Piece tiba-tiba dicegat oleh seorang pria berhelm hitam yang mengaku sebagai aparat.

Pria tersebut tidak hanya menegur, tetapi juga melakukan kekerasan fisik. Mirisnya, aksi penamparan itu dilakukan di hadapan anak dan istri Pardi yang berada di dalam mobil. Pelaku salah mengira bendera tersebut adalah simbol negara lain.

"Pedagang sayur ditampar di hadapan anak-istrinya gara-gara kibarkan bendera Anime, Pelaku ngaku itu adalah bendera China," demikian keterangan yang tertulis dalam video yang viral di media sosial.

Istri korban pun tak tinggal diam dan menyayangkan arogansi pelaku.

"Cobanya bicara baik-baik pak, langsung ji kukasih turun itu benderanya," ucapnya, menyiratkan bahwa mereka akan kooperatif jika diminta dengan cara yang baik.

Saat diancam akan dilaporkan ke media, sang istri membalas,

Baca Juga: Saat Kreativitas Dibungkam, Lahirlah Sindiran: Perang Mural dan Masa Depan Ekspresi Seni

"Kita juga naik di media pak kalau langsung menampar begitu."

Meski sempat meminta maaf, pelaku tetap menunjukkan sikap superior.

"Saya minta maaf, tapi jangan ulangi lagi," katanya sambil menyita bendera tersebut.

Tanggapan Resmi TNI dan Polri

Menanggapi insiden ini, Kapendam XIV Hasanuddin Kolonel Arm Gatot Awan Febrianto menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah mengeluarkan instruksi untuk merazia bendera One Piece. Ia juga belum bisa memastikan apakah pelaku benar-benar anggota TNI.

"Dari Kodam tidak ada instruksi apa-apa. Jangan sampai ngaku-ngaku, kecuali jelas pakaian loreng dengan identitas nama dan sebagainya," jelas Gatot.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI