Permintaan ini adalah sinyal bahwa kesabaran aparat sudah habis. Ia mendesak Dinsos untuk segera "membersihkan" data penerima bantuan dari nama-nama yang telah mengkhianati kepercayaan pemerintah dan masyarakat.
5. Ironi Paling Dalam Yang Benar-Benar Butuh Malah Gigit Jari
Inilah fakta yang paling menyakitkan. Di saat Rp 22 miliar dihamburkan untuk judi, Yaudin menegaskan bahwa masih banyak warga miskin di pelosok Bogor yang hidupnya jauh dari layak namun namanya tidak pernah masuk daftar penerima bansos.
Terjadi ketidakadilan yang luar biasa:
- Yang dapat bantuan: Sebagian justru menghabiskannya untuk berjudi.
- Yang tidak dapat bantuan: Terpaksa berjuang sendiri dalam kemiskinan.
Skandal ini membuktikan bahwa sistem penyaluran bansos telah jebol dan gagal mencapai tujuannya yang paling mulia membantu mereka yang paling membutuhkan.