Suara.com - Hubungan antara Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Menteri Koordinator Infrastruktur, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), kembali menjadi sorotan publik.
Sebuah momen memperlihatkan keduanya seolah menjaga jarak terekam jelas dalam sebuah acara resmi.
Momen tersebut terjadi saat upacara kehormatan militer di Batujajar, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Minggu (10/8/2025).
Dalam rekaman yang beredar, Gibran terlihat berjalan melewati AHY tanpa mengulurkan tangan untuk bersalaman.
Padahal, Presiden Prabowo Subianto yang memimpin acara tersebut menyalami satu per satu tamu undangan yang ia lewati.
Raut wajah Gibran pun tampak serius tanpa senyum saat berpapasan dengan barisan tamu.
AHY, yang tidak disalami, terlihat hanya berdiri di posisinya. Gibran justru langsung menyalami Jaksa Agung, ST Burhanuddin, yang berdiri tak jauh dari AHY.
Mantan Wali Kota Surakarta itu sempat melirik ke arah AHY, namun ia langsung melanjutkan perbincangan.
Selain AHY, Gibran juga terlihat tidak menyalami beberapa menteri koordinator lain seperti Menko Pangan Zulkifli Hasan dan Menko PMK Pratikno.
Baca Juga: Viral Kepergok Tak Disalami hingga Dibalas Tatapan Sinis: Gibran-AHY Perang Dingin?
Peran Gibran Diambil Alih AHY?
Kejanggalan ini memicu analisis dari pengamat politik Rocky Gerung. Menurutnya, insiden ini seolah mengonfirmasi bahwa peran Gibran sebagai wakil presiden banyak diambil alih oleh AHY, yang kini semakin sering tampil di panggung utama pemerintahan.
“Kita tidak melihat lagi Gibran itu menonjol dalam koordinasi komunikasi politik beliau (Prabowo),” kata Rocky dalam sebuah podcast.
Rocky menyoroti beberapa momen kenegaraan penting di mana AHY justru yang tampil mewakili negara, sebuah tugas yang lazimnya diemban oleh wakil presiden.
“Dalam beberapa waktu lalu kita liat pak Agus Harimurti yang mewakili negara dalam seremoni menjemput dan mengantar kepala negara Perancis dan Premier China,” katanya.
Ia pun secara terbuka mempertanyakan pembagian peran tersebut.
"Hal yang sebetulnya dalam prosedur resmi negara, (kepala negara) dijemput presiden dan diantar pulang wakil presiden," katanya.
Dugaan ini diperkuat dengan beberapa tugas kenegaraan yang dipercayakan langsung oleh Presiden Prabowo kepada AHY. Pada 26 Mei 2025, AHY ditugaskan untuk mengantar kepulangan Premier Tiongkok, Li Qiang, di Bandara Halim Perdanakusuma.
Bahkan, Presiden Prabowo pernah secara terbuka menyebut AHY dan Gibran bisa menjadi rival di masa depan.
"Sekarang duduk berdampingan nanti bisa bersaing ini dua orang ini," kata Prabowo kepada AHY dan Gibran yang sedang duduk bersampingan dalam Kongres VI Demokrat di Ritz Carlton Jakarta Selatan, pada 25 Februari 2025.