Sudah Sering Dirazia, Pak Ogah Dekat Gedung DPR Tak Kapok Buka Jasa 'Tol Trotoar'

Senin, 11 Agustus 2025 | 18:55 WIB
Sudah Sering Dirazia, Pak Ogah Dekat Gedung DPR Tak Kapok Buka Jasa 'Tol Trotoar'
Pengatur lalu lintas ilegal alias Pak Ogah di dekat Gedung DPR RI mengaku belum kapok membuat jalur 'tol trotoar' untuk pemotor. (tangkap layar/ist)

Suara.com - Pengatur lalu lintas ilegal alias Pak Ogah bernama Andi Pramono di dekat Gedung DPR RI mengaku belum kapok membuat jalur 'tol trotoar' untuk pemotor.

Meskipun, sudah empat orang rekan mereka ditangkap karena tindakan tersebut.

Tol trotoar ini dibuat dengan cara membuat akses kendaraan roda dua naik ke atas trotoar untuk melintas ke jalan yang lebih sepi.

Mereka biasanya beraksi setiap sore hari pada saat jam pulang kerja di simpang Slipi dekat flyover ke arah Stasiun Palmerah.

Andi mengatakan, ia dan rekan-rekannya yang lain sesama Pak Ogah masih memantau situasi saat ini. Jika masih ada penjagaan dari aparat, maka mereka tak akan beraksi.

"Tergantung anak-anak lain gimana. Ya bisa (buka tol trotoar) lagi," ujar Andi kepada Suara.com, Senin (11/8/2025).

Andi menyebut adanya penjagaan oleh aparat di tempatnya beraksi bukanlah pertama kalinya terjadi.

Ia bahkan sudah berulang kali kabur dari razia petugas kepolisian hingga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

"Waktu itu juga pernah ada polisi ngamanin kan tuh, tetap aja buka sama anak-anak," ungkapnya.

Baca Juga: Seorang Demonstran Diduga Dipukul hingga Dilindas Motor Aparat saat Aksi di DPR, Kini Masih di IGD

Saat adanya razia pada Jumat lalu setelah viral video di media sosial soal tol trotoar, Andi mengaku bersama beberapa rekannya berhasil kabur dari kejaran petugas.

Hanya saja, ada sekitar empat orang lainnya yang gagal melarikan diri dan kini diamankan di Panti Sosial di Kedoya, Jakarta Barat.

"Empat yang lain itu kejebak saja. Kalau saya berhasil kabur," tuturnya.

Andi mengaku bersama rekan-rekan lainnya merasa hanya membantu para pengendara motor memanfaatkan situasi lalu lintas.

Menurutnya, tanpa adanya bantuan Pak Ogah, biasanya banyak ojek online (ojol) yang juga membawa kendaraannya naik ke atas trotoar.

"Kalau pagi biasanya ojol-ojol pada lewat trotoar. Kalau gak dijagain motor juga masuk-masuk (trotoar) juga, naik trotoar. Jadi lebih baik kita manfaatin buat cari makan, kan. kalau ada kita kan dijagain, kita minta hati-hati bawa motornya, gitu," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI