Kenapa Orang Percaya Pelatih Lumba-lumba Jessica Radcliffe Tewas Dimakan Paus Orca? Ini Penyebabnya

Riki Chandra Suara.Com
Selasa, 12 Agustus 2025 | 09:57 WIB
Kenapa Orang Percaya Pelatih Lumba-lumba Jessica Radcliffe Tewas Dimakan Paus Orca? Ini Penyebabnya
Viral hoaks pelatih lumba-lumba, Jessica Radcliffe, tewas dimakan paus. [Dok. Istimewa]

Suara.com - Media sosial digegerkan video yang disebut-sebut memperlihatkan momen tragis pelatih lumba-lumba, Jessica Radcliffe, diserang seekor paus orca di Pacific Blue Marine Park.

Dalam rekaman berdurasi 26 detik itu, Jessica Radcliffe terlihat tengah melakukan atraksi, sebelum tiba-tiba muncul kucuran darah di kolam dan tubuhnya ditarik ke dalam air hingga dikabarkan tewas.

Unggahan akun X @Aadya*** tersebut langsung viral, bahkan memunculkan klaim bahwa Jessica meninggal dunia.

“Jessica Radcliffe terbunuh oleh Orca-nya saat sesi pelatihan. Dia baru berusia 24 tahun. RIP,” tulis akun @yawj***. Hingga Selasa (12/8/2025) video tersebut masih viral di media sosial TikTok dan Facebook.

Namun, sebagaimana dilansir Forbes, Senin (11/8/2025), video paus orca ini adalah hoaks. Tidak ada pelatih bernama Jessica Radcliffe, dan Pacific Blue Marine Park pun tidak pernah ada.

Ahli forensik digital menemukan tanda-tanda manipulasi berbasis AI, seperti gerakan air yang tidak alami, audio datar, dan detail visual yang janggal.

Meski demikian, publik tetap banyak yang percaya. Menurut jurnalis Forbes, John Brandon, fenomena ini terjadi karena manusia memiliki rasa ingin tahu terhadap hal mengerikan.

“Kita membayangkan bagaimana jika berada di situasi serupa, sehingga tertarik pada konten yang memicu rasa takut atau adrenalin,” ujarnya.

Peneliti Coltan Scrivner dalam bukunya Morbidly Curious menjelaskan, berita tragis seperti serangan paus orca mudah memancing perhatian karena memicu mekanisme fight-or-flight.

Baca Juga: Benarkah Paus Bisa Telan Manusia? Jawab Isu Pelatih Lumba-lumba Jessica Radcliffe Tewas Dimakan Paus

Selain itu, rekam jejak orca yang pernah terlibat insiden mematikan di penangkaran membuat cerita ini terasa masuk akal bagi banyak orang.

Faktor lain adalah kemajuan teknologi AI yang membuat video manipulasi semakin realistis. Di tengah derasnya arus informasi di media sosial, banyak orang cenderung percaya tanpa memverifikasi fakta terlebih dahulu. Hal ini diperparah oleh sifat algoritma yang mempromosikan konten sensasional.

Kasus hoaks Jessica Radcliffe ini menjadi pengingat bahwa risiko salah informasi di era digital semakin besar. Pakar mengimbau agar publik lebih waspada, memeriksa sumber berita, dan tidak langsung membagikan video viral tanpa konfirmasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI