Eks Wakapolri Bongkar 'Perang Dingin' Polri-Kejaksaan: Soroti Arogansi dan Beda Usia Pimpinan

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Selasa, 12 Agustus 2025 | 11:22 WIB
Eks Wakapolri Bongkar 'Perang Dingin' Polri-Kejaksaan: Soroti Arogansi dan Beda Usia Pimpinan
Mantan Wakapolri Oegroseno membahas ketegangan antara Polri dan Kejaksaan. [youtube]

Menanggapi insiden aparat kepolisian berputar-putar di sekitar gedung Kejagung, Oegroseno menawarkan solusi yang lugas. Masalah ini, menurutnya, tidak bisa didelegasikan ke level bawah. Pucuk pimpinan kedua institusi harus duduk bersama.

"Sekarang fakta waktu kejadian penanganan ada mobil kepolisian berputar di depan Kejaksaan Agung. Yang menyelesaikan harusnya jaksa Agung sama Kapolri saja sudah ditarik ke atas saja. Jangan dibiarkan," serunya.

Ia mengkritik jika penyelesaian hanya diserahkan pada level deputi. "Oh, selesaikan antara mungkin saat ini jamintel dengan Kabid Propam, enggak perlu lagi. Kapori dengan jaksa Agung bicara yang lain hadir dan ini tidak boleh terjadi lagi," ujarnya.

Untuk memastikan insiden tak terulang, Oegroseno menekankan perlunya ancaman sanksi yang jelas dan tegas.

"Kalau terjadi lagi ya mohon maaf ini akan diberhentikan dengan tidak hormat atau dengan hormat melalui sidang dewan kode etik misalnya seperti itu. Harus ada ancaman seperti itu. Kalau enggak ada ancaman atau tekanan seperti itu ya mungkin masih terjadi terjadi lagi terjadi seperti itu," jelas dia.

Oegroseno menegaskan bahwa kejadian ini bukanlah yang pertama kali. Pola yang berulang ini memunculkan pertanyaan serius mengenai rantai komando dan kendali di tubuh Polri.

"kejadian bukan hanya sekali ini sudah kedua kali atau ketiga kali di sini hal seperti ini gitu loh," katanya. Ia mempertanyakan siapa yang memberikan perintah kepada anggota di lapangan.

"Siapa yang memerintahkan anggota ke sana? Kan harus bisa dibuktikan. Anggota kan hanya menurut perintah. Masa enggak ada yang merintah? Kalau anggota liar, waduh saya bilang ini kendali perlu dihadirkan kaporli model Pak Jenderal Polisi Anton Sujarwo lagi supaya gripnya lebih kuat lagi."

Di akhir analisisnya, Oegroseno juga melemparkan pertanyaan kritis kepada kepala negara, yang dinilainya cenderung diam menghadapi gesekan antar aparat yang berulang kali terjadi.

Baca Juga: Silfester Matutina Masih Bebas Berkeliaran, Mahfud MD: Jaksa Harus Bertanggung Jawab!

"Ya saya melihat faktanya kejadiannya berulang-ulang atau lebih dari satu kali seperti itu. Masa enggak bisa diselesaikan dan Presiden juga diam saja misalnya sejak zaman Pak Jokowi kan," ujar Oegroseno.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI