"Dukungan pemerintah adalah kunci agar budaya lokal tidak tergerus," tegasnya.
Kegagalan ini menciptakan kekosongan simbol yang kemudian diisi oleh budaya pop asing seperti One Piece.
Maka, solusi untuk memulihkan kepercayaan publik—dan secara tidak langsung 'menurunkan' bendera One Piece dari tiang-tiang truk—bukanlah dengan pendekatan simbolis semata.
Menurut Tejo, langkah seperti "ruatan" atau perubahan logo partai politik tidak akan efektif jika tidak disertai aksi nyata.
Solusi fundamentalnya adalah apa yang disebut Sujiwo Tejo sebagai kebijakan yang pro-rakyat dan dukungan konkret.
Pemerintah harus mereformasi total kebijakan seperti ODOL, memberantas praktik pungli hingga ke akarnya, dan secara aktif mendukung kesejahteraan para pelaku di sektor informal seperti sopir truk.
Dengan memulihkan keadilan ekonomi dan menunjukkan keberpihakan yang tulus, kepercayaan itu akan tumbuh kembali. Baru setelah itu, simbol-simbol kebanggaan nasional bisa kembali berkibar dengan makna, bukan karena paksaan, melainkan karena rasa memiliki yang telah pulih.