Sindir Keras Pemerintah, Sujiwo Tejo: Takut Sama Simbol One Piece Itu Tanda Trauma

Selasa, 12 Agustus 2025 | 19:08 WIB
Sindir Keras Pemerintah, Sujiwo Tejo: Takut Sama Simbol One Piece Itu Tanda Trauma
Budayawan Sujiwo Tejo di podcast Kanal SA. [YouTube]

Suara.com - Budayawan Sujiwo Tejo melontarkan kritik pedas terhadap pemerintah yang dinilainya terlalu reaktif dan ketakutan terhadap berbagai simbol perlawanan rakyat, salah satunya adalah bendera anime One Piece yang kerap dipasang di truk-truk.

Menurutnya, ketakutan tersebut bukanlah cerminan kekuatan, melainkan sebuah gejala trauma kolektif.

Pandangan tajam ini ia sampaikan dalam sebuah diskusi di podcast Kanal SA.

Sujiwo Tejo menyoroti bagaimana pemerintah bisa begitu sensitif pada hal-hal simbolik seperti gambar kartun, musik, atau lukisan, namun di sisi lain seringkali abai pada aturan yang lebih fundamental.

Ia menganalogikan fobia simbol ini layaknya trauma personal yang mendalam.

Respons berlebihan pemerintah, kata dia, mirip dengan reaksi seseorang yang memiliki pengalaman buruk di masa lalu.

"Seseorang yang memiliki trauma terhadap sesuatu, misalnya bau jengkol atau suara sirene, akan bereaksi berlebihan ketika teringat kembali pada simbol tersebut," jelas Sujiwo Tejo.

Menurutnya, fenomena ini tidak berdiri sendiri. Ketakutan tersebut bisa jadi merupakan cerminan dari trauma masyarakat yang lebih besar terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah di masa lalu, yang pada akhirnya melahirkan ketidakpercayaan atau distrust society.

Ini adalah cermin dari hubungan yang tidak sehat antara penguasa dan warganya.

Baca Juga: Deddy Corbuzier: Bendera One Piece Silahkan, Asal..

Lebih lanjut, Mbah Tejo, sapaan akrabnya, menyoroti inkonsistensi yang ironis. Di satu sisi, simbol sederhana seperti marka jalan sering dilanggar dan disepelekan, bahkan sampai perlu dipasangi beton agar dipatuhi.

Namun di sisi lain, simbol imajinatif seperti bendera kelompok bajak laut Topi Jerami dalam anime One Piece justru dianggap sebagai ancaman serius yang harus ditangani.

Ia pun membedah alasan mengapa bendera One Piece bisa menjadi simbol perlawanan yang begitu kuat dan dianggap menakutkan bagi sebagian pihak.

Ilustrasi bendera yang dilarang berkibar di Indonesia - Bendera One Piece
Ilustrasi bendera yang dilarang berkibar di Indonesia - Bendera One Piece

Menurutnya, bendera itu kini bukan lagi sekadar gambar, melainkan telah dimuati oleh emosi dan kekecewaan masyarakat.

Ia juga memahami mengapa bendera One Piece bisa menjadi simbol perlawanan yang menakutkan bagi sebagian pihak.

Sujiwo Tejo berpendapat bahwa bendera tersebut dimuati oleh kekesalan masyarakat bawah, seperti para sopir truk yang merasa terancam oleh kebijakan "overdimensi over muatan" (odol).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI